(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin pagi ini (31/7) terpantau menguat 5,130 poin (0,07%) ke level 6.905,360 setelah dibuka naik ke level 6.919,245.
IHSG menguat di hari keduanya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya menguat di antara data aktivitas manufaktur China yang terus berkontraksi, serta Wall Street yang ditutup menguat di akhir pekan oleh data inflasi PCE yang semakin rendah.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau menguat 0,07% atau 10 poin ke level Rp 15.092, dengan dollar AS di pasar uang Asia naik perlahan setelah melandai di sesi global sebelumnya; bergerak sempit di tengah investor mencerna melambatnya inflasi AS namun pertumbuhan ekonomi masih solid. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.102.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 19,015 poin (0,28%) ke level 6.919,245. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,724 poin (0,39%) ke level 965,381. Pagi ini IHSG menguat 5,130 poin (0,07%) ke level 6.905,360. Sementara LQ45 terlihat naik 0,14% atau 1,361 poin ke level 963,018.
Tercatat saat ini sebanyak 249 saham naik, 224 saham turun dan 204 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street di akhir pekan ditutup menguat oleh data inflasi PCE yang terendah 2 tahun. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat menguat, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 1,54%, dan Indeks Hang Seng yang naik 1,43%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka dengan menguat agak terbatas di hari keduanya oleh profit taking, sementara bursa kawasan Asia pagi ini menguat mengikuti Wall Street.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan ditahan oleh profit taking karena mendekati lagi overbought-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.966 dan 6.989. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.828, dan bila tembus ke level 6.622.
.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group