Wall Street Tertekan ke Terendah Sebulan Setelah Kuatnya Data Ritel AS

398
wall street

(Vibiznews – Index) – Saham-saham Wall Street alami tekanan jual cukup besar pada perdagangan yang berakhir Rabu (16/8) imbas bertambah buruknya sentimen bursa global.

Semua indeks Wall Street berakhir pada zona merah dengan Dow Jones dan S&P500 terjun ke posisi terendah dalam sebulan dan Nasdaq retreat dari lonjakan sebelumnya.

Dow Jones ditutup turun  1,02% pada 34.946,39. S&P 500 anjlok  1,16% pada 4.437,86, dan Nasdaq melemah dengan turun 1,14% ke posisi 13.631,05.

Setelah beberapa rilis data ekonomi China jauh dari ekspektasi menekan sentimen bursa global, bertambah dengan rilis data ritel AS yang terus meningkat.

Lihat: Penjualan Ritel AS Bulan Juli Meningkat Mengalahkan Perkiraan

Penjualan ritel di AS meningkat 0,7% m/m di bulan Juli, naik selama 4 bulan berturut-turut setelah bulan sebelumnya penjualan ritel naik 0,3%.

Peningkatan data ritel yang lebih besar dari perkiraan telah meningkatkan kemungkinan Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Tekanan jual di Wall Street bertambah setelah laporan peringatan dari Fitch yang dapat saja menurunkan peringkat kredit beberapa bank, termasuk JP Morgan.

Akibatnya saham bank-bank besar turun antara 1,7% – 2,8% seperti JP Morgan, American Express, Wells Fargo, Citigroup dan Goldman Sachs.

Dow Jones anjlok lebih dalam tertekan anjloknya saham Chevron, Caterpillar, Intel, 3M, Boeing dan Walt Disney hingga  2% lebih.