(Vibiznews – Economy and Bonds) – Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik, demikian dirilis dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Jumat ini (18/8).
Perkembangan Nilai Tukar 14 –18 Agustus 2023
Pada akhir hari Rabu, 16 Agustus 2023
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.280 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,42%.
- DXY menguat ke level 103,57.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,274%.
Pada pagi hari Jumat, 18 Agustus 2023
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.300 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 6,43%.
Aliran Modal Asing (Minggu III Agustus 2023)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 17 Agustus 2023 sebesar 87,38 bps, naik dibandingkan per 11 Agustus 2023 sebesar 79,13 bps.
- Berdasarkan data transaksi 14 – 16 Agustus 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp6,79 triliun terdiri dari jual neto Rp3,65 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp3,14 triliun di pasar saham.
- Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen s.d. 16 Agustus 2023, nonresiden beli neto Rp94,95 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp4,82 triliun di pasar saham.
“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” demikian akhir catatan dari Departemen Komunikasi BI, Jumat ini (18/8)
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting