Saham Wall Street Terkoreksi Waspadai Rilis Data Inflasi AS

496
wall street
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) – Pergerakan indeks saham Wall Street terkoreksi pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari  (13/9), setelah mendapatkan gain sebelumnya.

Indeks Nasdaq merosot 1% menjadi 13.773,61, S&P 500 juga turun 0,6% menjadi 4.461,90, sedangkan Dow Jones turun tipis 0,1% menjadi 34.645,99.

Penutupan lebih rendah di Wall Street terjadi karena investor waspadai rilis data inflasi AS yang dapat mempengaruhi secara signifikan prospek suku bunga Fed.

Data inflasi AS diperkirakan menunjukkan pertumbuhan dengan naik menjadi 3,6% di bulan Agustus dari 3,2% di bulan Juli.

Tekanan jual saham Wall Street  juga datang dari lonjakan  harga minyak mentah yang sudah mencapai level tertinggi sejak November 2022. Lonjakan harga minyak dapat pengaruhi tingkat inflasi yang pengaruhi prospek suku bunga Fed.

Nasdaq terpantau paling merosot yang disumbang oleh penurunan tajam saham Oracle  sebesar 13,5% pasca melaporkan hasil kuartalan yang lebih lemah dari perkiraan.

Pelemahan sektoral dipimpin oleh saham-saham perangkat lunak  dengan Dow Jones US Software Index anjlok sebesar 2,4%.

Disusul oleh saham-saham perumahan, sebagaimana tercermin dari penurunan 1,9% pada Indeks Sektor Perumahan Philadelphia.

Pergerakan sebaliknya terjadi pada saham sektor energi dengan Philadelphia Oil Service Index dan NYSE Arca Oil Index masing-masing melonjak sebesar 2,4% dan 2,1%.

Saham-saham perbankan juga menunjukkan pergerakan positif yang signifikan  yang menghasilkan kenaikan 1,7% pada Indeks KBW Bank.