(Vibiznews – Index) – Bursa saham Jepang menutup perdagangan hari Jumat (22/9) dengan melemah dan alami perdagangan terburuk secara mingguan sejak akhir tahun lalu.
Indeks harian Nikkei ditutup terjun ke posisi terendah dalam 3 pekan dengan pelemahan 4 hari berturut dalam sepekan.
Nikkei memperpanjang penurunan baru-baru ini setelah BOJ mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya, menghilangkan harapan akhiri kebijakan suku bunga negatifnya.
Lihat: BI Mempertahankan Suku Bunga BI7DRR September di 5,75%; Dampak Positif ke Pasar Keuangan
Saham-saham Jepang juga tertekan mengikuti penurunan di Wall Street karena sikap hawkish Federal Reserve AS terus membebani sentimen investor.
Sementara itu, investor mencerna data yang menunjukkan tingkat inflasi umum Jepang melambat menjadi 3,2% pada bulan Agustus dari 3,3% pada bulan Juli.
Data juga menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di negara tersebut melambat ke level terendah dalam tujuh bulan pada bulan September.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 0,52% menjadi ditutup pada 32,402 dan untuk indeks Topix turun 0,3% menjadi 2,376.
Secara mingguan Nikkei turun 3,4% minggu ini yang merupakan kinerja mingguan terburuk sejak Desember tahun lalu, sedangkan Topix turun 2,15%.
Demikian untuk indeks Nikkei berjangka bulan Desember 2023 bergerak negatif dengan penutupan yang turun 0,43% pada posisi 32270.
Saham kapital besar yang menekan Nikkei seperti Mitsubishi UFJ (-1.8%), Toyota Motor (-2.8%), Nippon Yusen (-1.2%), Sony Group (-1.6%), Honda Motor (-1.2%) dan Inpex Perusahaan (-3,9%).