Bursa Eropa Senin Ditutup Melemah Mempertimbangkan Keputusan Suku Bunga Bank Sentral

316
Paris - Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Indeks) Bursa Eropa ditutup lebih rendah pada hari Senin mempertimbangkan keputusan bank sentral minggu lalu dan prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Indeks Stoxx 600 pan-Eropa berakhir turun 0,6%, dengan bursa-bursa besar dan hampir seluruh sektor berada di wilayah negatif.

Indeks DAX Jerman turun 1%,
Indeks CAC Prancis 40 melemah 0,9%
Indeks FTSE 100 Inggris turun 0,8%.

Saham-saham perjalanan dan rekreasi memimpin kerugian dengan penurunan sebesar 3%, diikuti oleh barang-barang rumah tangga yang turun sebesar 2%.

Bank of England dan Swiss National Bank memilih untuk menghentikan siklus kenaikan suku bunga mereka pada minggu lalu, berbeda dengan “kenaikan suku bunga dovish” yang disampaikan oleh Bank Sentral Eropa pada 14 September.

Keputusan suku bunga terbaru menunjukkan bahwa “semua bank sentral menghadapi tiga dilema yang sama: bagaimana menyeimbangkan antara perlambatan ekonomi, inflasi yang masih terlalu tinggi, dan dampak tertunda dari kenaikan suku bunga yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di tempat lain, saham-saham AS beragam saat memasuki minggu terakhir perdagangan di bulan September. Saham-saham di Amerika Serikat mengalami kesulitan bulan ini karena Federal Reserve mengisyaratkan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi.

Pasar Asia-Pasifik bervariasi karena investor menantikan data inflasi dari seluruh wilayah. Singapura dan Australia diperkirakan akan melaporkan angka inflasi bulan Agustus pada minggu ini, sementara Jepang akan merilis data inflasi untuk wilayah Tokyo, yang dipandang sebagai indikator tren nasional.

Imbal hasil obligasi 10-tahun Jerman mencapai titik tertinggi sejak 2011, menurut Reuters, karena imbal hasil zona euro juga meningkat.

Investor menantikan data inflasi yang akan dirilis minggu ini, yang akan mempengaruhi langkah Bank Sentral Eropa selanjutnya.

Imbal hasil obligasi 10 tahun Jerman terakhir naik 4 basis poin, menjadi 2,78% setelah mencapai level tertinggi sejak Juli 2011 di 2,783%. Langkah ini kemungkinan besar terkait dengan data ekonomi Jerman yang terus memberikan gambaran suram.

Sentimen bisnis Jerman turun selama lima bulan berturut-turut menurut data Ifo, dan lembaga tersebut mengatakan prospek konstruksi untuk beberapa bulan ke depan “sangat pesimistis.”

Suasana yang lebih luas dalam perekonomian Jerman “masih buruk,” kata Ifo.

Analyst Vibiz Research memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa akan mencermati data ekonomi dan pergerakan bursa Wall Street, yang jika bergerak naik akan memberikan sentimen positif bagi bursa Eropa.