(Vibiznews – Index) – Sebagian besar bursa saham Asia terpantau bias melemah pada Kamis siang ini (28/9). Bursa meneruskan penurunan sebelumnya di tengah berlanjutnya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga AS, sementara bursa saham China melemah karena kekhawatiran baru terhadap pasar properti yang menekan di negara tersebut.
Nikkei 225 Jepang memimpin koreksi di Asia. Siang ini tergerus 1,8% ke level 31.784 karena kenaikan imbal hasil Treasury yang menekan saham-saham teknologi besar. Ketidakpastian sebelum rilis inflasi pada Jumat nanti juga menekan pasar di Jepang.
Pasar Asia mengikuti pelemahan dari Wall Street, karena indeks bursa AS terkoreksi panjang di tengah kekhawatiran bahwa the Fed akan menaikkan suku bunganya lagi tahun ini. The Fed juga baru-baru ini memberi isyarat bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
Analis Vibiz Research Center melihat koreksi juga siang ini (28/9) pada indeks Hang Seng -1,15% ke level 17.408, sementara Straits Times menguat tipis 0,06% pada 3.202. Nampaknya banyak bursa saham Asia akan ditutup dalam loss untuk bulan September ini, terutama pada koreksi seminggu terakhir. Ini terpicu oleh berlanjutnya hawkish the Fed yang dapat menggerus return atas risk-assets atau aset-aset berisiko.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
. Bursa meneruskan penurunan sebelumnya di tengah berlanjutnya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga AS, sementara bursa saham China melemah karena kekhawatiran baru terhadap pasar properti yang menekan di negara tersebut.){kind=link}