(Vibiznews – Index) Indeks Nikkei Jepang berakhir turun ke level terendah dalam empat bulan pada hari Rabu, mengikuti penurunan bursa Wall Street semalam karena imbal hasil Treasury AS melonjak ke puncak baru dalam 16 tahun.
Indeks Nikkei turun 2,28% menjadi ditutup pada 30,526.88, setelah jatuh ke 30,487.67 untuk pertama kalinya sejak 18 Mei.
Dari 225 komponen Nikkei, 212 komponen melemah dan 13 komponen menguat.
Indeks volatilitas Nikkei 225 naik ke level tertinggi sejak 15 Juni.
Topix yang lebih luas turun 2,5% menjadi 2,218.89, melebihi ambang batas 2% yang umumnya mendorong Bank of Japan untuk membeli dana yang diperdagangkan di bursa di kemudian hari untuk mendukung pasar.
Bursa Wall Street ditutup melemah semalam. Data pada hari Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan AS secara tak terduga meningkat pada bulan Agustus, mendorong imbal hasil Treasury AS lebih tinggi dan meningkatkan spekulasi kenaikan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve menjelang laporan utama pekerjaan bulanan pada hari Jumat.
Di antara 33 kelompok industri di Bursa Efek Tokyo, pembuat peralatan transportasi turun paling buruk dengan anjlok 4,9%. Perbankan juga mengalami kerugian besar, merosot 4,3%.
Saham pembuat peralatan pengujian chip Advantest turun 5%, sementara raksasa mesin pembuat chip Tokyo Electron turun 3,1%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan mencermati mencermati penutupan bursa Wall Street. Bursa Wall Street akan mencermati data ekonomi AS seperti ISM Services PMI September dan ADP Employment Change September yang jika terealisir menurun akan dapat menekan bursa Wall Street dan juga akan menekan bursa Jepang. Indeks Nikkei diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 30,302-30,132. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 30,755-30,869.