(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak datar pada hari Jumat di sesi pedagangan Asia, menantikan data Non Farm Payrolls AS yang dapat menjadi pertimbangan The Fed untuk keputusan suku bunga berikutnya.
Laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat pada hari Jumat ini muncul setelah serangkaian data ekonomi AS yang tangguh yang telah memperkuat pesan hawkish Federal Reserve mengenai suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan membuat dolar dan imbal hasil Treasury AS melonjak.
Indeks dolar, yang pada awal minggu ini mencapai level tertinggi dalam 11 bulan di 107,34, terpantau datar di 106,43, namun tetap berada di jalur kenaikan selama 12 minggu berturut-turut.
Aksi jual besar-besaran pada obligasi pemerintah dunia juga stabil pada hari Jumat, dengan imbal hasil Treasury AS bertenor 30 tahun terakhir di 4,900%, setelah melonjak di atas 5% untuk pertama kalinya sejak 2007 pada awal pekan.
Imbal hasil Treasury 10 tahun terakhir berada di 4,7269%, sedangkan imbal hasil dua tahun ditetapkan di 5,0267%.
Mata uang Yen terpantau turun pada 148,72 per dollar.
Lonjakannya yang tiba-tiba namun singkat sekitar 2% menjadi 147,30 per dolar pada hari Selasa memicu spekulasi bahwa otoritas Jepang bisa saja melakukan intervensi di pasar mata uang untuk menopang yen yang terpuruk, meskipun data dari Bank of Japan, atau BOJ, tampaknya menunjukkan hal tersebut. jika tidak.
Mata uang Euro terpantau turun tipis 0,06% menjadi $1,0544 dan berada di jalur penurunan 0,25% untuk minggu ini, memperpanjang penurunan hingga minggu ke-12.
Poundsterling terpantau turun tipis 0,08% menjadi $1,2182 dan juga mengalami kerugian selama lima minggu berturut-turut, berjuang melawan dolar yang dominan.
Dolar Australia terpantau naik tipis 0,05% menjadi $0,6373setelah mata uang jatuh di awal minggu karena keputusan bank sentral Australia.
RBA pada hari Selasa mempertahankan suku bunga stabil untuk bulan keempat, sejalan dengan ekspektasi, meskipun pesan mereka kurang hawkish dari perkiraan. Aussie mengincar penurunan mingguan lebih dari 1%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, dolar AS akan bergerak stabil dengan kehati-hatian hingga rilis data Non Farm Payrolls AS. Jika data Non Farm Payrolls AS terealisir turun, akan menekan dolar AS. Dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 106,21-106.05. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 106,68-106,91.