(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS bergerak turun pada hari Rabu menantikan rilis data inflasi utama yang dapat menginformasikan kebijakan moneter Federal Reserve.
Imbal hasil Treasury 10-tahun terpantau turun pada 4,566%.
Imbal hasil Treasury 2 tahun juga turun pada 4,961%.
Investor menunggu rilis indeks harga produsen, yang mengukur inflasi grosir, pada hari Rabu. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan PPI akan meningkat sebesar 0,3% pada bulan September secara bulanan, turun dari hasil sebelumnya.
Rilis PPI akan diikuti pada hari Kamis dengan pembacaan indeks harga konsumen terbaru.
Data tersebut dapat memberikan petunjuk mengenai prospek suku bunga karena ketidakpastian mengenai apakah bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih lanjut telah menyebar dalam beberapa minggu terakhir. Meskipun The Fed mengatakan setelah pertemuan terakhirnya bahwa mereka memperkirakan akan ada satu kenaikan suku bunga tambahan pada tahun ini, beberapa pembuat kebijakan telah menyatakan bahwa hal tersebut mungkin tidak diperlukan, namun para pejabat tampaknya masih memiliki pendapat yang beragam.
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Selasa bahwa dia yakin suku bunga tidak perlu dinaikkan lagi, dan menambahkan bahwa kebijakan moneter cukup ketat untuk membawa inflasi kembali ke kisaran target 2%.
Risalah pertemuan terakhir The Fed akan dirilis pada hari Rabu dan juga dapat memberikan wawasan baru mengenai prospek kebijakan moneter.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS akan mencermati rilis data PPI AS bulan September dan risalah pertemuan The Fed, yang jika memberikan sentimen dovish bagi kenaikan suku bunga, akan menekan imbal hasil Treasury AS.
