(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS naik pada hari Selasa mempertimbangkan data ekonomi baru dan prospek suku bunga.
Imbal hasil Treasury 10-tahun lebih dari 3 basis poin lebih tinggi pada 4,746%.
Imbal hasil Treasury 2 tahun naik kurang dari satu basis poin menjadi 5,107%.
Investor menilai prospek perekonomian mempertimbangkan apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih lanjut atau tidak.
Meskipun The Fed mengatakan pihaknya mengharapkan kenaikan suku bunga lagi tahun ini pada pertemuan terakhirnya, beberapa pembuat kebijakan mengatakan mereka tidak yakin suku bunga perlu dinaikkan lebih tinggi. Beberapa pihak menyebutkan tingginya imbal hasil (yield) Treasury baru-baru ini sebagai alasannya, dan mengatakan bahwa hal tersebut telah menyebabkan kondisi keuangan yang lebih ketat yang pada gilirannya dapat membantu meringankan perekonomian.
Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan pekan lalu bahwa data ekonomi menunjukkan kepadanya bahwa tidak diperlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya pada level saat ini akan memungkinkan dampaknya terungkap sepenuhnya.
Berbagai pejabat Fed lainnya akan berpidato minggu ini, termasuk Ketua bank sentral Jerome Powell. Keputusan suku bunga The Fed berikutnya diperkirakan akan diambil pada 1 November, dan pasar memperkirakan 90% kemungkinan bahwa suku bunga tidak akan berubah pada saat itu, menurut alat CME FedWatch.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan sealnjutnya, imbal hasil Treasury AS akan mencermati data Retail Sales, Produksi Industri dan Produksi Manufaktur AS bulan September yang jika terealisir turun akan menekan imbal hasil Treasury AS.