(Vibiznews – Forex) Dolar AS sempat menyentuh level 150 terhadap yen pada hari Jumat, didorong oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS 10-tahun menuju 5% setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyarankan ada ruang untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan, yang naik 5% untuk pertama kalinya dalam 16 tahun semalam, telah meningkat sebesar 30 basis poin minggu ini – menandai kenaikan mingguan terbesar sejak April 2022.
Indeks dolar AS terpantau bergerak datar pada 106,23.
Sementara itu, pasangan dolar/yen, yang pada hari Jumat naik sebanyak 0,14% menjadi 150,00, datar di 149,94, cenderung mengikuti imbal hasil AS 10-tahun.
Dalam pidatonya yang diawasi ketat pada hari Kamis, Ketua Fed Powell mengatakan kekuatan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja yang ketat mungkin memerlukan kondisi pinjaman yang lebih ketat untuk mengendalikan inflasi, meskipun ia menambahkan kenaikan suku bunga pasar dapat mengurangi kebutuhan bank sentral untuk melakukan kebijakan yang lebih ketat.
Pasar uang menunjukkan para pedagang sepenuhnya memperkirakan tidak akan ada perubahan suku bunga pada pertemuan kebijakan The Fed berikutnya.
Namun peluang penurunan suku bunga pada paruh pertama tahun depan memudar dengan cepat, menurut jajak pendapat Reuters baru-baru ini.
Sterling turun 0,13% pada $1,2128, melewati posisi terendah dua minggu.
Euro datar di $1,0588, sementara franc Swiss, yang mendapat tawaran beli dari arus safe-haven, menuju kenaikan mingguan terbesarnya terhadap dolar dalam tiga bulan, setelah naik 1%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak stabil dengan pidato ketua The Fed yang menyarankan ada ruang untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut, juga dengan imbal hasil Treasury yang mundur dari tertinggi sebelumnya. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 106,41-106,55. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 106,01-105,83.
