Bursa Korea Selatan Senin Ditutup Melemah Dipimpin Saham Teknologi dan Keuangan

398
kospi

(Vibiznews – Index) Bursa Saham Korea Selatan ditutup melemah untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Senin terpicu ketidakpastian geopolitik dan tingginya imbal hasil obligasi AS.

Indeks Kospi kehilangan 17,98 poin, atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 2.357,02.

Volume perdagangan sangat tipis yaitu 387,7 juta lembar saham senilai 6,9 triliun won (US$5,1 miliar), dengan saham yang turun mengalahkan saham yang naik 593 berbanding 283.

Pada hari Jumat ketiga indeks utama AS anjlok karena imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun hampir mencapai angka 5 persen di tengah tingginya biaya pinjaman.

Di Seoul, saham teknologi dan keuangan memimpin penurunan pasar.

Samsung Electronics, pembuat chip memori terbesar di dunia, turun 0,58 persen menjadi 68.400 won, dan SK hynix, pembuat chip nomor dua di negara itu, turun 1,74 persen.

Saham-saham keuangan melemah karena jumlah beredar meningkat di pasar saham.

KB Financial Group anjlok lebih dari 2,8 persen menjadi 55.200 won, Shinhan Financial Group kehilangan 2,36 persen menjadi 35.100 won dan Hana Financial Group turun 2,53 persen menjadi 42.300 won.

Saham IT juga berakhir di wilayah negatif.

Operator portal internet Naver turun lebih dari 1 persen menjadi 178.300 won dan Kakao, operator layanan pesan seluler terkemuka di negara itu, turun 2,82 persen menjadi 37.950 won sehubungan dengan dugaan keterlibatan eksekutif perusahaan dalam dugaan kasus manipulasi saham.

Di sisi lain, saham otomotif menguat, dengan Hyundai Motor naik 1,04 persen menjadi 185.400 won dan afiliasinya yang lebih kecil, Kia, naik 1,59 persen menjadi 83.000 won.

Saham baterai beragam.

Pemimpin industri LG Energy Solution datar pada 436.500 won, sementara POSCO Future M naik 0,5 persen menjadi 301.500 won. Samsung SDI kehilangan 1,25 persen menjadi 474.000 won.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Korea Selatan akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street yang akan mencermati imbal hasil Treasury AS dan laporan pendapatan perusahaan-perusahaan AS, yang jika memberikan sentimen negatif akan menekan bursa Wall Street. Sebaliknya jika memberikan sentimen positif, akan menguatkan bursa Wall Street.