(Vibiznews – Forex) Dolar AS menguat pada hari Selasa setelah sempat jatuh ke level terendah satu bulan karena penurunan imbal hasil obligasi AS, terdukung penguatan data manufaktur dan jasa AS serta data ekonomi zona Eropa yang lemah membuat euro melemah.
Pertumbuhan bisnis AS pada bulan Oktober meningkat, sebagai ekspansi tercepat sejak bulan Juli, didukung oleh laju ekspansi yang lebih cepat pada aktivitas jasa dan manufaktur
PMI Komposit Global S&P AS naik menjadi 51,0 pada Oktober 2023, naik dari 50,2 pada bulan September, menandakan percepatan laju ekspansi output sektor swasta, menurut perkiraan awal.
Sementara itu data survei menunjukkan bahwa aktivitas bisnis zona Eropa secara mengejutkan berubah menjadi lebih buruk pada bulan ini karena penurunan yang meluas di seluruh wilayah, menunjukkan bahwa blok tersebut mungkin tergelincir ke dalam resesi.
Data Jerman sangat suram. Survei indeks manajer pembelian menunjukkan bahwa sektor jasa bergabung dengan sektor manufaktur yang terkepung dan berada dalam wilayah kontraksi.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, terpantau menguat 0,64% pada 106,28, setelah sebelumnya jatuh ke 105,35, terendah sejak 22 September.
Pelemahan Euro semakin memperkuat dolar AS. Euro berbalik arah dan melemah 0,78% pada $1,0587, setelah diperdagangkan sekitar 0,1% lebih tinggi pada $1,0684 sebelum data dirilis.
Dolar terhadap Yen naik 0,13% pada 149,91 yen Jepang, naik kembali mendekati angka 150 yang cenderung membuat para pedagang gugup mengenai kemungkinan intervensi pemerintah untuk menopang mata uang Jepang. Mata uang ini diperdagangkan lebih rendah terhadap yen di awal sesi.
Dolar terhadap franc Swiss naik 0,36% pada 0,8943 franc. Mata uang Swiss, yang secara tradisional dipandang sebagai aset safe-haven, telah menguat dalam beberapa hari terakhir setelah pecahnya perang antara Israel dan Hamas.
Poundsterling Inggris turun 0,72% pada $1,2161. Data pada hari Selasa menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja Inggris sedikit melambat dalam tiga bulan hingga Agustus.
Bank of England akan menetapkan suku bunga pada hari Kamis minggu depan, setelah keputusan Federal Reserve pada hari Rabu. Pertemuan Bank Sentral Eropa berakhir pada hari Kamis ini, dan para pedagang memperkirakan ketiga bank sentral tersebut akan mempertahankan suku bunga tetap stabil.
Data produk domestik bruto AS akan dirilis pada hari Kamis sebelum data inflasi yang diawasi ketat pada hari Jumat, yang dapat memicu lebih banyak perubahan dalam imbal hasil obligasi dan pasar mata uang.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak naik seiring meningkatnya aktivitas bisnis AS bulan Oktober dan sebaliknya melemah di zona Eropa. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 106,58-106,91. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 106,05-105,54.



