Bursa Korea Selatan Rabu Berakhir Rebound; Saham Produsen Mobil Menguat

354
kospi korsel

(Vibiznews – Index) Bursa saham Korea Selatan berakhir rebound pada hari Rabu setelah jatuh ke titik terendah sejak Januari di sesi sebelumnya, terpicu bargain hunting menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve.

Indeks Kospi naik 23,57 poin atau 1,03 persen menjadi ditutup pada 2.301,56.

Volume perdagangan tergolong moderat yaitu 350 juta lembar saham senilai 6,66 triliun won (4,9 miliar dolar AS), dengan jumlah saham yang memperoleh keuntungan melebihi jumlah saham yang mengalami kerugian sebesar 636 berbanding 251.

Pihak asing melepas saham lokal senilai 127,2 miliar won, dan individu menjual saham lokal senilai 379,2 miliar won. Institusi membeli bersih 464,2 miliar won.

The Fed memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada Selasa yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil.

Perhatian tertuju pada komentar Ketua Fed Jerome Powell mengenai kebijakan suku bunga bank sentral selanjutnya, karena Powell memberi isyarat pada awal bulan ini bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut masih mungkin dilakukan untuk mengembalikan inflasi ke kisaran target 2 persen.

Raksasa teknologi terkemuka Samsung Electronics melonjak 2,54 persen menjadi 68.600 won, dan pembuat chip nomor dua SK hynix bertambah 3,44 persen menjadi 120.300 won.

Saham produsen baterai diperdagangkan beragam, dengan LG Energy Solution turun 2,08 persen menjadi 377.500 won, sementara Samsung SDI ditutup tidak berubah pada 425.500 won.

Operator portal terkemuka Naver naik tipis 0,16 persen menjadi 187.700 won setelah perusahaan tersebut mengatakan pihaknya berencana untuk mempensiunkan saham treasury senilai 305,3 miliar won.

Produsen mobil terkemuka Hyundai Motors naik 0,35 persen menjadi 170.300 won, dan adiknya Kia bertambah 0,65 persen menjadi 77.400 won. Pembuat suku cadang mobil Hyundai Mobis naik 1,92 persen menjadi 212.500 won.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa saham Korea Selatan akan mencermati hasil pertemuan kebijakan The Fed yang jika pernyataan pejabat The Fed memberikan sinyal hawkish bagi kenaikan suku bunga selanjutnya, dapat menekan bursa Wall Street dan sebaliknya jika memberikan sinyal dovish dapat menguatkan bursa Wall Street. Hasil penutupan bursa Wall Street akan mempengaruhi bursa saham Korea Selatan.