Kinerja NPI Membaik, Stabilitas Sektor Eksternal Terjaga

305
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia Membaik, Stabilitas Sektor Eksternal Terjaga
Sumber: Bank Indonesia
(Vibiznews – Economy & Business) – Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2023 menunjukkan perbaikan signifikan dengan mencatat defisit 1,5 miliar dolar AS. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan sebelumnya sebesar 7,4 miliar dolar AS.

Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar 134,9 miliar dolar AS. Hal ini setara dengan pembiayaan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Neraca transaksi berjalan membaik ditopang oleh perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa yang tetap solid.

Pada triwulan III 2023, transaksi berjalan mencatat defisit 0,9 miliar dolar AS (0,2% dari PDB). Jauh menurun dibandingkan dengan defisit 2,2 miliar dolar AS (0,6% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

Surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor. Terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun.

Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia. Perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.

Ini seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung. Selain itu, defisit neraca pendapatan primer juga menurun sejalan dengan pembayaran imbal hasil kepada investor asing yang lebih rendah.

Kinerja transaksi modal dan finansial juga membaik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2023 mencatat defisit 0,3 miliar dolar AS (0,1% dari PDB). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan defisit 4,8 miliar dolar AS (1,4% dari PDB) pada triwulan sebelumnya.

Rendahnya defisit transaksi modal dan finansial ini didukung oleh berlanjutnya investasi langsung. Hal ini sebagai cerminan dari tetap terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik.

Investasi lainnya juga mencatat surplus dipengaruhi oleh penarikan utang luar negeri untuk pembiayaan kegiatan usaha korporasi. Sementara itu, investasi portofolio mencatat peningkatan defisit sejalan dengan aliran modal keluar dari pasar saham dan obligasi. Ini sebagai dampak dari ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat di tengah aliran modal asing yang masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Bank Indonesia menilai kinerja NPI triwulan III 2023 yang baik mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia.

Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI. Dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait. Ini dilakukan guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.

Analis Vibiz Research menilai bahwa membaiknya kinerja NPI tidak terlepas dari persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik. Juga upaya BI membuat bauran kebijakan yang tepat bagi pelaku usaha.

Selain itu stabilitas keamanan di negara kita saat ini menjadi ukuran bagi investor maupun negara lain untuk melakukan perdagangan. Sehingga minat investor tetap tinggi untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Namun pemerintah tetap harus mewaspadai dampak dari perekonomian global dan stabilitas keamanan jelang tahun pemilu 2024.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting