Bursa Korea Selatan Senin Ditutup Naik; Data GDP Q3 dan Inflasi Menjadi Perhatian

468
indeks kospi

(Vibiznews – Index) Bursa saham Korea Selatan berakhir naik pada hari Senin di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve AS mungkin mulai menurunkan suku bunganya tahun depan di tengah berkurangnya kekhawatiran inflasi.

Indeks Kospi naik 9,94 poin, atau 0,4 persen, ditutup pada 2.514,95.

Volume perdagangan tergolong moderat yaitu sebanyak 489,9 juta lembar saham senilai 8,5 triliun won (US$6,5 miliar), dengan jumlah saham yang naik sedikit melebihi saham yang turun sebanyak 458 berbanding 411.

Institusi dan orang asing masing-masing membeli saham senilai 170,7 miliar won dan 258,9 miliar won, sementara individu melepas saham senilai 412,7 miliar won.

Kospi memperoleh momentum kenaikan seiring berlanjutnya ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga tahun depan.

Pada hari Jumat, ketiga indeks utama AS di bursa Wall Street menguat karena meningkatnya optimisme bahwa Federal Reserve selesai menaikkan suku bunga.

S&P 500 naik 0,6 persen mencapai level tertinggi dalam lebih dari setahun, Dow Jones Industrial Average melonjak 0,8 persen, dan Nasdaq Composite yang padat teknologi naik 0,6 persen.

Di Seoul, saham-saham teknologi dan baterai memperoleh keuntungan terbesar.

Pemimpin pasar Samsung Electronics bertambah 0,83 persen menjadi 72.600 won, sementara pembuat chip nomor dua SK hynix turun 1,13 persen menjadi 131.100 won.

Operator portal internet Naver melonjak 2,18 persen menjadi 210.500 won, dan Kakao, operator mobile messenger terkemuka di negara itu, naik 2,21 persen menjadi 50.800 won.

Produsen baterai terkemuka LG Energy Solution naik 0,35 persen menjadi 430.000 won, dan saingannya yang lebih kecil POSCO Future M melonjak 10,83 persen menjadi 348.000 won.

Pembuat kapal besar, HD Hyundai Heavy Industries dan HMM, masing-masing melonjak 3,8 persen dan 5,73 persen menjadi 133.800 won dan 16.780 won.

Namun saham otomotif berakhir negatif, dengan Hyundai Motor turun 0,66 persen menjadi 181.600 won dan Kia turun 1,98 persen menjadi 84.100 won.

Produsen kimia terkemuka LG Chem juga turun 2,77 persen menjadi 473.000 won.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Korea Selatan akan mencermati data GDP Growth Rate Q3 yang jika terealisir meningkat, juga jika data inflasi November terealisir turun, akan menguatkan bursa Korea Selatan.