(Vibiznews – Index) Indeks Hang Seng pada hari Selasa ditutup turun setelah Moody’s Investors Service memangkas prospek obligasi negara China menjadi negatif dari stabil di tengah kekhawatiran mengenai tingkat utang negara tersebut dengan Beijing pada hari Selasa berada pada jalur untuk rekor penerbitan obligasi tahun ini.
Indeks Hang Seng anjlok 318,19 poin atau 1,91% menjadi berakhir pada 16.327,86.
Indeks bertahan pada level terendah dalam setahun, tertekan oleh aksi jual saham China karena data aktivitas jasa yang optimis dari perusahaan survei swasta tidak mampu meningkatkan sentimen, menjelang angka perdagangan dan angka inflasi China untuk bulan November minggu ini.
Sementara itu, ekuitas berjangka AS melemah, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa Wall Street mungkin akan mengalami akhir tahun yang sulit setelah reli bersejarah bulan lalu.
Kerugian terjadi secara luas, dengan sektor keuangan dan properti masing-masing merosot lebih dari 2%. Penurunan tajam terlihat pada Miniso Group (-14.6%), Lenovo Group (-10.2%), Wuxi Biologics (-8.8%), Haidilao Intl. Tunggu. (-6.4%), dan Grup AIA (-4.2%).
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Hang Seng akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street, yang berpotensi naik jika data JOLTs Job Openings terealisir turun yang memberikan sentimen The Fed tidak akan menaikkan suku bunga karena data tenaga kerja yang mereda.