(Vibiznews – Forex) Dolar AS turun ke level terendah baru dalam empat bulan pada hari Kamis setelah Federal Reserve mengisyaratkan siklus kenaikan suku bunga telah berakhir dan pemotongan suku bunga akan terjadi pada tahun 2024.
Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) hari Rabu, ketua The Fed Jerome Powell bahwa pengetatan kebijakan moneter yang bersejarah kemungkinan besar akan berakhir, dan diskusi mengenai pemotongan biaya pinjaman akan “terlihat”. Para pengambil kebijakan hampir sepakat dalam memproyeksikan bahwa suku bunga akan turun pada tahun 2024.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap sejumlah mata uang, tergelincir hingga 102,42, terendah sejak pertengahan Agustus. Terpantau turun 0,56% pada 102,32.
Pasar sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga lebih dari 85% pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch, dibandingkan dengan 40% pada hari sebelumnya. Para pedagang memperkirakan satu dari lima kemungkinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga bulan depan.
Yen terus menguat setelah pelemahan greenback, naik ke level tertinggi sejak 31 Juli di 140,95 yen per dolar. Terpantau naik sekitar 0,8% pada 141,77 per dolar.
Ekspektasi bahwa Bank of Japan (BOJ) dapat mengakhiri suku bunga negatif pada pertemuan kebijakan moneternya pada tanggal 18-19 Desember sebagian besar telah mereda.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan lanjut melemah dengan adanya proyeksi pemotongan suku bunga The Fed pada tahun 2024. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 102,07-101,72. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 102,56-102,87.