Bursa Korea Selatan Jumat Ditutup Naik Dipimpin Saham Teknologi dan Otomotif

782

(Vibiznews – Index) Bursa saham Korea Selatan ditutup lebih tinggi pada hari Jumat di tengah ekspektasi Federal Reserve AS akan memulai siklus pemotongan suku bunga pada tahun 2024.

Indeks Kospi naik 19,38 poin, atau 0,76 persen, menjadi ditutup pada 2.563,56.

Volume perdagangan moderat yaitu 458,2 juta lembar saham senilai 12,7 triliun won (US$9,8 miliar), dengan pemenang melebihi pecundang sebanyak 498 berbanding 378.

Pihak asing melakukan pembelian bersih sebesar 849,5 miliar won, sementara individu melakukan pembelian bersih sebesar 1,14 triliun won. Institusi membeli bersih 298,6 miliar won.

Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya stabil untuk ketiga kalinya berturut-turut pada tingkat antara 5,25 – 5,50 persen, dan mengisyaratkan bahwa kampanye kenaikan suku bunganya yang diluncurkan pada Maret 2022 mungkin sudah berakhir.

Saham-saham teknologi dan otomotif memimpin kenaikan pasar.

Raksasa teknologi terkemuka Samsung Electronics naik 0,27 persen menjadi 73.300 won, dan pembuat chip nomor dua SK hynix naik 2,41 persen menjadi 140.000 won.

Saham otomotif dan TI memperoleh keuntungan besar.

Produsen mobil papan atas Hyundai Motor melonjak 4,33 persen menjadi 192.800 won, dan afiliasinya yang lebih kecil, Kia, naik 2,41 persen menjadi 89.300 won.

Operator portal internet Naver naik 1,35 persen menjadi 226.000 won, dan Kakao, operator layanan pesan seluler terkemuka di negara itu, bertambah 1,1 persen menjadi 54.900 won.

Raksasa baja POSCO Holdings melonjak 4,12 persen menjadi 480.000 won, dan produsen kimia terkemuka LG Chem meroket 6,25 persen menjadi 493.000 won.

Namun pembuat baterai terkemuka LG Energy Solution kehilangan 0,12 persen menjadi 422.000 won, dan Celltrion, sebuah perusahaan farmasi besar, anjlok 7,3 persen menjadi 170.100 won.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya di awal pekan akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street, yang jika berakhir naik, akan memberikan sentimen positif bagi bursa Korea Selatan. Namun jika bursa Wall Street ditutup turun, akan dapat menekan bursa Korea Selatan.