(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak datar pada hari Jumat di sesi Eropa, masih dekat posisi terendah dalam empat bulan, tertekan prospek penurunan suku bunga AS tahun depan, sementara Euro dan Poundsterling mendapat dukungan karena ECB dan BOE menegaskan kembali perlunya suku bunga tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Pasar menemukan kejelasan lebih lanjut mengenai kapan penurunan suku bunga mungkin terjadi setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada pertemuan hari Rabu bahwa pengetatan kebijakan moneter kemungkinan akan berakhir, dengan diskusi mengenai pemotongan akan diperhatikan.
Proyeksi The Fed menyiratkan pemotongan sebesar 75 basis poin pada tahun depan dari tingkat saat ini.
Terpantau indeks dolar AS bergerak datar pada 102,05, tidak jauh dari level terendah empat bulan di 101,76 yang disentuh pada hari Kamis. Indeks ini turun 1,9% dan berada di jalur penurunan mingguan tertajam sejak Juli.
Pada hari Kamis, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BOE) menolak spekulasi penurunan suku bunga dan menegaskan kembali fokus mereka pada perang melawan inflasi, sehingga membantu mengangkat Euro dan Poundsterling.
Mata uang Euro berada di $1,0973, hanya sedikit dari $1,1009, level tertinggi dua minggu yang disentuhnya pada hari Kamis. Mata uang tunggal ini naik 2% minggu ini, kenaikan terbesar dalam empat minggu.
Poundsterling bergerak di $1,2763, turun 0,03%, setelah melonjak 1,1% dan mencapai puncak empat bulan di $1,2793 pada hari Kamis.
Pasar sekarang memperkirakan peluang 75% penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch. Mereka juga memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 150 basis poin pada Desember 2024.
Sedangkan yen Jepang datar pada 141,92 per dolar di jam Eropa, setelah melonjak 0,7% dan menyentuh level tertinggi empat setengah bulan pada hari Kamis menjelang pertemuan Bank of Japan minggu depan. Mata uang ini naik 2% minggu ini dan berada di jalur kenaikan mingguan terbesar terhadap dolar sejak Juli.
Ekspektasi BOJ untuk keluar dari kebijakan moneternya yang sangat longgar telah memudar karena bank sentral tersebut kemungkinan akan mengakhiri tahun ini sebagai salah satu bank sentral yang paling dovish di dunia.
Fokus pasar akan tertuju pada petunjuk apa pun yang mungkin diberikan oleh Gubernur Kazuo Ueda pada pengarahan pasca-pertemuan mengenai waktu keluarnya suku bunga negatif.
Di tempat lain, dolar Australia naik 0,16% menjadi $0,6709.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS masih bergerak flat, namun jika malam nanti data Produksi Industri dan Produksi Manufaktur bulan November terealisir naik, dapat menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 102,30-102,60. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 101,74-101,51.



