(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (3/1), terpantau melemah 26,002 poin (0,36%) ke level 7.297,585 setelah dibuka turun ke level 7.299,575.
IHSG bergerak terkoreksi dari rekor penutupan tertinggi kemarin, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya bias melemah mengikuti Wall Street yang di hari pertama pasarnya mengalami koreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,29% atau 45 poin ke level Rp 15.491, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah melaju 3 hari di sesi global sebelumnya; sedikit koreksi setelah bangkit kuat semalam oleh naiknya yields US Treasury di tengah investor beralih mencermati rilis data minutes the Fed dan NFP pada minggu ini.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.446, serta terpantau terkoreksi di hari kedua ke level 2 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 24,013 poin (0,33%) ke level 7.299,575. Sedangkan indeks LQ45 turun 4,170 poin (0,43%) ke level 975,263. Siang ini IHSG melemah 26,002 poin (0,36%) ke level 7.297,585. Sementara LQ45 terlihat turun 0,36% atau 3,509 poin ke level 975,924.
Tercatat saat ini sebanyak 256 saham naik, 269 saham turun dan 212 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed bias melemah, di antaranya Straits Times yang menurun 0,67%, dan Indeks Hang Seng yang merosot 1,18%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Bontang Oto (BOGA) -7,30%, Sawit Sumbermas (SSMS) -3,41%, Mayora (MYOR) -2,83%, dan Transcoal Pacific (TCPI) -2,51%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam koreksi dari rekor penutupan tertingginya all time high kemarin, sementara bursa kawasan Asia siang ini bias melemah mengikuti Wall Street.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih digerus profit taking di overbought area-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.324 dan 7.377. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.218, dan bila tembus ke level 7.173.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



