(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak naik pada hari Jumat menuju kenaikan mingguan, merespon data ekonomi terbaru dan komentar dari pejabat Federal Reserve telah mendinginkan ekspektasi penurunan suku bunga secara cepat.
Data pembacaan awal Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan berada pada angka 78,8 pada bulan ini, angka tertinggi sejak Juli 2021, dibandingkan dengan 69,7 pada bulan Desember dan perkiraan ekonom sebesar 70,0 yang disurvei oleh Reuters.
Data tersebut muncul setelah data pasar tenaga kerja dan penjualan ritel yang solid awal pekan ini menunjukkan perekonomian tetap kuat.
Sejumlah pejabat The Fed, dimulai dengan Gubernur Christopher Waller pada hari Selasa, telah menolak ekspektasi pasar bahwa bank sentral akan memulai jalur penurunan suku bunga secara cepat. Waller mengatakan The Fed harus mengambil langkah “secara metodis dan hati-hati” sampai jelas bahwa inflasi yang lebih rendah akan dapat dipertahankan.
Pada hari Jumat, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan data inflasi tambahan selama berminggu-minggu perlu dipersiapkan sebelum keputusan apa pun dapat dibuat untuk menurunkan suku bunga.
Ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed pada bulan Maret setidaknya 25 basis poin (bps) saat ini berada di 53,2%, menurut FedWatch Tool CME, dibandingkan dengan 55,5% pada sesi sebelumnya dan penurunan dari 82% pada minggu lalu.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang, naik 0,02% pada 103,40, dalam laju kenaikan hari keenam berturut-turut dan naik 0,9% pada minggu ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak naik terdukung data ekonomi AS yang membaik dan menurunnya perkiraan penurunan suku bunga bulan Maret.