(Vibiznews – Economy & Business) – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha tetap kuat pada triwulan IV 2023. Meski hal ini melambat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 13,17%. Angka ini lebih rendah dari 15,65% pada triwulan III-2023. (Grafik 1)
Kinerja kegiatan usaha yang tetap kuat ditopang oleh kinerja beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Antara lain LU Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Motor (SBT 1,48%), LU Transportasi dan Pergudangan (SBT 1,30%). LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum( 0,97%), serta LU Informasi dan Komunikasi (SBT 1,04%).
Hal ini seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru.
Pada triwulan I 2024, responden memprakirakan kegiatan dunia usaha meningkat dengan SBT sebesar 15,38%. Angka ini lebih tinggi dari 13,17% pada triwulan IV 2023. Kegiatan usaha pada seluruh LU diprakirakan tumbuh positif.
Terutama didorong oleh LU Industri Pengolahan (SBT 1,49%) serta LU Pertambangan dan Penggalian (SBT 2,67%). Yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut merupakan langkah pelaku usaha untuk memenuhi permintaan domestik, khususnya menjelang periode Ramadan tahun 2024. Selain itu, LU Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan meningkat sejalan dengan musim panen komoditas tanaman pangan di sejumlah wilayah (sebagian besar Jawa serta sebagian Sumatera dan Sulawesi).
Kapasitas Produksi Terpakai
Sejalan dengan kinerja kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV 2023 tetap kuat sebesar 73,91%. Meskipun angka ini lebih rendah dibandingkan 75,17% pada triwulan III 2023.
Penurunan kapasitas produksi terpakai tersebut tercatat pada seluruh LU. Penurunan kapasitas produksi tersebut sejalan dengan kinerja usahanya yang melemah.
Kondisi Keuangan dan Akses Kredit
Kondisi keuangan perusahaan pada triwulan IV-2023 secara umum masih dalam kondisi baik dengan akses kredit yang lebih mudah. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih (SB) Likuiditas sebesar 24,42%, lebih tinggi dibandingkan dengan SB 18,71% pada triwulan III-2023.
Sementara akses kredit tercermin dari SB Akses Kredit sebesar 4,93% meningkat dibandingkan 4,64% pada triwulan III-2023.
Tenaga Kerja
Penggunaan tenaga kerja juga terindikasi tetap kuat disertai kondisi keuangan dunia usaha yang membaik pada seluruh aspeknya. Yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas, serta akses pembiayaan yang lebih mudah.
Sedangkan penggunaan tenaga kerja di triwulan IV-2023 diindikasikan masih berada pada fase ekspansi dengan SBT 1,12%. Meski lebih rendah dari SBT 3,76% pada triwulan III-2023.
Pada triwulan I-2024 penggunaan tenaga kerja diprakirakan meningkat dengan SBT sebesar 3,63% dari SBT 1,12% pada triwulan sebelumnya
Prompt Manufacturing Index(PMI) – Bank Indonesia
Pada triwulan IV-2023, kinerja Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan tercatat tetap kuat dan masih berada pada fase ekspansi (>50%).
Hal tersebut tecermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) -BI triwulan IV-2023 sebesar 51,20%, meski lebih rendah dari 52,39% pada triwulan sebelumnya.
Pada triwulan I-2024, kinerja PMI-BI diprakirakan terakselerasi dengan indeks 53,39%, lebih tinggi dari 51,20% pada triwulan sebelumnya.
Analis Vibiz Research Center melihat bahwa kegiatan bisnis masih terus bertumbuh sampai pada triwulan I-2024. Jika dilihat dari parameter tersebut di atas yaitu dari kondisi keuangan, penggunaan tenaga kerja dan PMI-BI.
Serta inflasi yang relatif stabil dan masih dalam rentang sasaran inflasi nasional 2023 sebesar 3,0%+/-1%. Namun tetap perlu diwaspadai risiko geopolitik yang sedang terjadi di dunia.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting