Saham Wall Street Dilemahkan Keraguan The Fed Turunkan Suku Bunga

193
wall street
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham Wall Street semakin melemah setelah Federal Reserve mengumumkan kebijakan tidak merubah suku bunga dan proyeksi berikutnya.

Semua indeks ditutup merah pada hari Kamis dinihari (1/2/2024) dengan Nasdaq yang sensitif dengan suku bunga paling terpukul hingga anjlok ke kisaran terendah 2 pekan.

Nasdaq anjlok  2,2% menjadi 15.164,01, S&P 500 anjlok  1,6% menjadi 4.845,65 dan Dow Jones merosot  0,8% menjadi 38.150,30.

Saham-saham teknologi memimpin pelemahan di awal sesi, dan semakin bertambah  setelah pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve yang ragu menurunkan suku bunga.

Lihat: Fed Masih Ragu Menurunkan Suku Bunga pada Bulan Maret, Diharapkan Bulan Mei

Jerome Powell menyatakan bahwa bank sentral tidak akan memiliki cukup keyakinan menurunkan suku bunga karena inflasi akan bergerak secara berkelanjutan menuju target 2%.

Karenanya optimisme  penurunan suku bunga pada bulan Maret telah memudar dan selanjutnya pasar harapkan The Fed menunggu hingga bulan Mei untuk mulai menurunkan suku bunga.

Terpukulnya Nasdaq awal sesi merespon anjloknya saham Alphabet 7,6% setelah melaporkan  pendapatan iklannya lebih lemah dari perkiraan.

Demikian saham AMD juga merosot 2,5% setelah melaporkan pendapatan kuartal keempat sesuai dengan perkiraan namun memberikan proyeksi yang mengecewakan.

Sementara itu lonjakan pada saham Boeing 5,3% membatasi penurunan Dow Jone setelah melaporkan kerugian kuartal keempat yang lebih kecil dari perkiraan.

Laporan ekonomi AS,  ADP merilis pertumbuhan lapangan kerja sektor swasta di AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan Januari.

Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham-saham jaringan dengan NYSE Arca Networking Index anjlok 3,5%.

Disusul oleh saham-saham perangkat lunak, sebagaimana tercermin dari penurunan 2,5% pada Dow Jones U.S. Software Index.

Saham keuangan juga terpukul dengan NYSE Arca Broker/Dealer Index dan KBW Bank Index masing-masing anjlok sebesar 2,4% dan 2,3%.