(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak naik ke level tertingginya dalam dua bulan terhadap mata uang utama lainnya pada hari Senin setelah pernyataan ketua The Fed yang menegaskan penurunan suku bunga kemungkinan tidak dilakukan bulan Maret mensinyalkan perlambatan dalam penurunan suku bunga AS.
Penguatan dolar AS terdukung laporan ketenagakerjaan AS yang dirilis pada hari Jumat lalu yang jauh melebihi ekspektasi pasar dan membuat imbal hasil Treasury AS melonjak, mendorong penguatan dolar AS.
Imbal hasil Treasury AS naik lebih lanjut pada hari Senin setelah Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali bahwa penurunan suku bunga terlalu dini untuk dilakukan pada bulan Maret.
Terpantau indeks dolar AS bergerak naik 0,32% pada 104,29, tertinggi sejak 11 Desember.
Dalam pergerakan mata uang lainnya, Yen Jepang jatuh ke level terendah sejak awal Desember di awal perdagangan Asia pada 148,82 per dolar, sebelum stabil di 148,47.
Sedangkan Euro turun 0,33% pada $1,0752, sekitar level terendah sejak pertengahan Desember.
Poundsterling turun 0,49% menjadi $1,2570.
Pound menunjukkan sedikit reaksi terhadap revisi data yang menunjukkan tingkat pengangguran Inggris berada di sekitar 3,9% dalam tiga bulan hingga November, dibandingkan dengan perkiraan eksperimental sebelumnya sebesar 4,2%.
Aussie turun 0,18% menjadi $0,6500, setelah tenggelam ke level $0,6487 di perdagangan Asia.
Dalam wawancara yang ditayangkan pada Minggu malam, Powell mengatakan The Fed bisa “bijaksana” dalam memutuskan kapan akan memangkas suku bunga acuannya.
Dia mengatakan perekonomian yang kuat memberikan waktu bagi para gubernur bank sentral untuk membangun keyakinan bahwa inflasi akan terus melambat.
Pasar sekarang menunjukkan perkiraan pelonggaran sebesar 120 basis poin (bps) yang diperkirakan akan dilakukan oleh The Fed tahun ini, turun dari sekitar 150 basis poin (bps) pada akhir tahun lalu.
Pemangkasan pada bulan Maret kini dipandang sebagai kemungkinan sebesar 16%, turun tajam dari sekitar 50% pada minggu lalu.
Senin malam ini akan dirilis data ISM Jasa AS bukan Januari yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak naik seiring kenaikan imbal hasil Treasury AS. Juga jika malam ini data ISM Jasa terealisir naik, akan menguatkan indeks dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 104,55-104,81. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 104,06-103,82.



