Perdagangan saham di bursa Wall Street berakhir mixed setelah sempat Nasdaq dan S&P500 mencetak rekor tertinggi baru pada Selasa dinihari (13/2/2024).
Hanya indeks Dow Jones yang cetak rekor penutupan tertinggi dengan naik 0,3% di 38.797,38. Indeks Nasdaq turun 0,3% menjadi 15.942,55 dan S&P 500 turun tipis 0,1% menjadi 5.021,84.
Perdagangan yang fluktuatif di Wall Street banyak di picu oleh aksi profit taking saham-saham S&P 500 pasca capai rekor di atas 5000 untuk pertama kalinya akhir pekan lalu.
Tidak adanya rilis data ekonomi sebagai sentimen yang mempengaruhi pergerakan pasar menjadi alasan saham Wall Street berakhir mixed.
Dari saham-saham yang menopang Wall Street, terdapat saham Teva Pharmaceutical (TEVA) melonjak 7,5% setelah Piper Sandler menaikkan peringkat perusahaan farmasi tersebut menjadi Overweight dari Netral.
Ada juga saham perusahaan luar angkasa Rocket Lab melonjak sebesar 8,8% setelah Citi melanjutkan cakupan saham perusahaannya dengan peringkat Beli.
Secara sektoral, pergerakan positif dipimpin oleh saham-saham tembakau yang naik tajam hari ini mendorong NYSE Arca Tobacco Index naik sebesar 3,5%.
Penguatan juga terlihat pada saham-saham jaringan, sebagaimana tercermin dari kenaikan 2,5% pada NYSE Arca Networking Index. Saham-saham telekomunikasi juga menguat dengan NYSE Arca North American Telecom Index naik 1,8%.