(Vibiznews – Forex) GBP/USD turun ke bawah 1.2600 pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa setelah keluarnya data inflasi konsumen, Consumer Price Index (CPI) AS bulan Januari dan diperdagangkan di sekitar 1.2594 pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu.
Turunnya GBP/USD terjadi setelah keluarnya data inflasi konsumen AS bulan Januari yang lebih panas daripada yang diperkirakan sehingga menghilangkan harapan akan penurunan tingkat bunga yang lebih cepat.
Bureau of Labor Statistics (BLS) AS mengeluarkan laporan inflasi konsumen, Consumer Price Index (CPI) bulan Januari yang muncul di 3.1% YoY lebih tinggi dibandingkan dengan angka yang diperkirakan di 2.9% meskipun turun dibandingkan dengan angka bulan Desember di 3.4%. Angka CPI MoM muncul di 0.3% sementara angka CPI inti MoM muncul di 0.4% juga lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
Angka CPI inti yang tidak memasukkan harga makanan dan energi yang volatile muncul di 3.9% YoY lebih panas daripada yang diperkirakan di 3.7%. Keluarnya angka inflasi yang lebih panas daripada yang diperkirakan membuat indeks saham AS mengalami tekanan bearish yang kuat, yields obligasi treasury AS meningkat dan dolar AS mengalami rally yang membuat turun pasangan matauang GBP/USD.
Kebanyakan trader memperkirakan inflasi akan turun tajam, dengan angka CPI diperkirakan akan turun ke bawah batas 3%, sementara CPI inti yang tidak memasukkan angka makanan dan energi yang volatile, diperkirakan turun ke 3.7%.
Data inflasi konsumen AS yang lebih kuat daripada yang diperkirakan mengkonfirmasi sikap Federal Reserve AS untuk memperpanjang periode menunggu sebelum berpindah untuk melonggarkan kebijakan moneternya melalui penurunan tingkat bunga.
Sebagai akibatnya pasar keuangan berbalik enggan terhadap resiko, dengan saham – saham AS berguguran, yield obligasi treasury pemerintah AS naik membumbung tinggi dan dolar AS mengambil keuntungan sebanyak – banyaknya menguat terhadap semua rival utamanya.
Dolar AS menguat dengan indeks dolar AS naik ke ketinggian hampir dua bulan di 104.745. Investor menyuntik lebih banyak likuiditas ke dolar AS karena data inflasi yang panas yang dapat mengakibatkan the Fed mempertahankan sikap tingkat bunga yang hawkish.
Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun naik 13 bps ke ketinggian dua bulan di 4.31%.
Sementara itu, data pekerjaan Inggris menunjukkan bahwa pertumbuhan upah melambat lagi, sementara lowongan pekerjaan turun untuk ke 19 kalinya, jatuh sebanyak 26.000 untuk periode dari Agustus sampai dengan Oktober.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2575 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2540 dan kemudian 1.2500. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2640 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2670 dan kemudian 1.2700.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.