Wall Street Perpanjang Rekornya Setelah Data Ritel AS Turun

223
wall street

(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham Wall Street semakin menarik dan diburu investor global hingga membuat salah satu indeks utama memperpanjang rekornya pada akhir sesi Jumat dinihari (16/2/2024).

Rata-rata indeks utama memperpanjang rebound signifikan sesi sebelumnya, dengan S&P 500 mencapai rekor penutupan tertinggi baru.

Indeks Dow Jones melonjak 0,9% menjadi 38.773,12, Nasdaq naik 0,3% menjadi 15.906,17 dan S&P 500 naik 0,6% menjadi 5.029,73.

Penguatan di Wall Street merespon laporan penurunan data penjualan ritel AS yang jauh lebih besar dari perkiraan pada bulan Januari menyebabkan pembaruan optimisme terhadap prospek suku bunga Fed.

Penjualan ritel di Amerika Serikat turun 0,8% pada bulan Januari setelah naik sebesar 0,4% pada bulan Desember, sebelumnya diperkirakan akan turun tipis sebesar 0,1%.

Federal Reserve juga merilis laporan yang menunjukkan produksi industri di AS secara tak terduga sedikit lebih rendah di bulan Januari, turun 0,1% pada bulan Januari dibandingkan perkiraan kenaikan 0,3%.

Sementara itu, klaim pengangguran pada pekan yang berakhir 10 Februari dilaporkan turun menjadi 212.000, turun 8.000 dari level minggu sebelumnya sebesar 220.000.

Secara sektoral, saham-saham emas memimpin penguatan dengan NYSE Arca Gold Bugs Index melonjak 3,4% merespon penguatan harga emas.

Lonjakan harga minyak mentah juga mengangkat saham-saham energi dengan Philadelphia Oil Service Index melonjak sebesar 3,4% dan NYSE Arca Oil Index melonjak sebesar 2,4%.

Penguatan yang signifikan juga terlihat pada saham-saham perangkat keras komputer, sebagaimana tercermin dari kenaikan 3,1% oleh NYSE Arca Computer Hardware Index.