(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak stabil pada hari Rabu menjelang rilis risalah pertemuan The Fed.
Terpantau indeks dolar AS bergerak stabil, naik tipis 0,07% pada 104,12.
Sebelumnya indeks dolar bergerak lebih rendah terpengaruh penurunan imbal hasil Treasury AS, sejalan dengan negara-negara lain di dunia.
Hal ini terjadi setelah data inflasi Kanada dan pertumbuhan upah zona euro yang lebih rendah dari perkiraan – yang semuanya menyebabkan penurunan imbal hasil domestik karena meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral global tahun ini.
Dolar Kanada terakhir sedikit berubah pada 1,3527 per dolar AS, sedangkan euro turun tipis 0,06% menjadi $1,0801.
Sementara itu, poundsterling kesulitan mempertahankan kenaikan menyusul komentar dovish dari Bank of England atau BoE, Gubernur Andrew Bailey mengenai prospek suku bunga bank sentral.
Terpantau poundsterling turun 0,06% pada $1,26148.
Sedangkan dolar Australia naik tipis 0,06% pada $0,6553, sedikit berubah setelah data domestik pada hari Rabu menunjukkan indeks harga upah negara tersebut naik 0,9% pada kuartal Desember, sesuai dengan perkiraan pasar.
Dolar AS naik tipis 0,02% di atas 150 yen.
Di masa lalu, para pedagang memandang angka 150 sebagai batas yang dapat memicu intervensi mata uang dari otoritas Jepang, seperti yang terjadi pada akhir tahun 2022.
Pasar mata uang akan mencermati rilis risalah pertemuan kebijakan terbaru yang akan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai prospek suku bunga AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak naik dan jika risalah pertemuan The Fed menunjukkan sinyal perlambatan penurunan suku bunga, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 104,45-104,81. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 104,06-103,82.