(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham Wall Street yang berakhir Kamis dinihari (22/2/2024) terpantau semua indeks berusaha untuk positif, namun hanya 2 indeks yang berhasil rebound.
Dow Jones dan S&P 500 memantul jauh dari level terburuknya dan masuk ke wilayah positif, sementara Nasdaq masih melemah untuk sesi ketiga berturut-turut.
Indeks Nasdaq turun 0,3% menjadi 15.580,90, Dow Jones naik tipis 0,1% menjadi 38.612,24 dan indeks S&P 500 naik tipis 0,1% menjadi 4.981,80.
Kekhawatiran mengenai prospek suku bunga membebani pasar hampir sepanjang sesi, dengan semua indeks jatuh ke level terburuknya setelah rilis risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve.
Dalam risalah tersebut diungkapkan sebagian besar pejabat Fed tetap waspada terhadap pemotongan suku bunga terlalu cepat. Secara khusus Fed melihat risiko kenaikan terhadap inflasi telah berkurang namun masih di atas tujuan jangka panjang Komite.
Kemudian saham mulai pulih kembali karena pasar masih berekspektasi The Fed pada akhirnya masih akan menurunkan suku bunga serta optimisme menjelang laporan kuartalan Nvidia.
Saham Nvidia telah meroket tahun ini di tengah optimisme mengenai permintaan chip AI-nya, namun para investor khawatir apakah hasilnya akan mendukung kenaikan lebih lanjut.
Secara sektoral, pelemahan Nasdaq dibayangi oleh saham-saham jaringan dengan NYSE Arca Networking Index turun sebesar 3% ke level terendah dalam 2 bulan lebih. Salah satunya saham Palto Alto Networks (PANW) anjlok sebesar 28,4%.
Pergerakan sebaliknya terjadi pada saham gas alam meroket seiring dengan harga komoditas tersebut, sehingga NYSE Arca Natural Gas Index melonjak 2,8%. Demikian terjadi lonjakan pada saham minyak seiring kenaikan harga minyak dunia.
Saham-saham produsen minyak, utilitas dan jasa minyak juga bergerak lebih tinggi, membantu mengangkat pasar jauh dari posisi terendahnya pada sesi tersebut.