(Vibiznews – Index) – Bursa saham Jepang akhirnya tidak mampu membendung aksi ambil untung pada perdagangan hari Rabu (28/2/2024) setelah berada di posisi rekor sepanjang sejarah sebelumnya.
Indeks harian Nikkei ditutup mundur dari kisaran rekor sepanjang masa oleh aksi profit taking, demikian indeks Topix retreat dari posisi tertinggi 34 tahun.
Investor juga sedang berhati-hati menjelang rilis data PCE Price Index yang dapat mempengaruhi prospek suku bunga Federal Reserve secara global
Dari laporan ekonomi, the coincident index di Jepang pada bulan Desember 2023 telah turun menjadi 115,90 poin dari pembacaan awal sebesar 116,2 poin, sedangkan the leading economic index naik menjadi 110,2 poin dari pembacaan awal 110.
Indeks harian Nikkei ditutup turun tipis 0,1% menjadi 39,208.03,, demikian untuk indeks Topix turun 0,13% menjadi 2,675.
Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2024 bergerak fluktuatif dengan penutupan yang turun 0,26% pada posisi 38910.
Secara keseluruhan, pasar cukup beragam, dengan jumlah saham yang turun melebihi kenaikan hanya sebesar 120 berbanding 104, dengan satu saham datar.
Dari 33 sektor industri di Bursa Efek Tokyo, sektor listrik dan gas memimpin kenaikan dengan kenaikan lebih dari 3%, diikuti oleh kenaikan 2,55% untuk kertas dan pulp.
Kerugian besar terlihat dari saham kelas berat seperti Mitsubishi UFJ (-1%), SoftBank Group (-0.8%), Sumitomo Mitsui (-1.2%), Kawasaki Kisen (-0.8%) dan Fast Retailing (-0.7%).
Pergerakan sebaliknya paling menonjol pada saham perusahaan e-commerce dan game DeNA
yang melonjak lebih dari 24% .



