Wall Street Mixed Ditengah Data Ekonomi AS Kurang Optimis

462
dolar AS
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham Wall Street yang berakhir Rabu dinihari (28/2/2024) ditutup mixed dengan hanya Dow Jones yang masih merah.

Indeks Nasdaq naik 0,4% menjadi 16.035,30 dan S&P 500 naik tipis 0,2% menjadi 5.078,18, sedangkan Dow Jones merosot 0,3% menjadi 38.972,41.

Perdagangan saham Wall Street yang fluktuatif disebabkan oleh ketidakpastian mengenai prospek pasar jangka pendek pasca rekor tertinggi Dow Jones dan S&P 500 pekan lalu.

Sementara itu banyak investor tidak mengambil posisi dikarenakan menunggu rilis beberapa data ekonomi penting akhir pekan ini, seperti data PCE indeks terkait inflasi harga konsumen.

Data inflasi dapat memiliki dampak yang besar terhadap prospek suku bunga, karena para pejabat Fed mengatakan mereka memerlukan keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi akan melambat sebelum menurunkan suku bunga.

Sentimen juga dibebani oleh rilis data ekonomi yang kurang optimis seperti pesanan barang-barang tahan lama yang diproduksi di AS mengalami penurunan besar di bulan Januari, anjlok sebesar 6,1% setelah turun sebesar 0,3% pada bulan Desember.

Sementara itu, Conference Board merilis laporan yang menunjukkan penurunan tak terduga pada kepercayaan konsumen AS di bulan Februari, turun menjadi 106,7 pada bulan Februari dari 110,9 pada bulan Januari.

Karenanya sektor-sektor utama hanya menunjukkan pergerakan yang moderat, dan saham-saham maskapai penerbangan memimpin pergerakan positif yang signifikan, dengan NYSE Arca Airline Index naik sebesar 1,3 %.

Disusul oleh saham -saham utilitas yang terlihat dari kenaikan 1,2% pada Dow Jones Utility Average.

Untuk pergerakan sebaliknya terjadi pada saham emas meskipun harga emas dunia sedang koreksi.