Dolar AS Akhir Pekan Turun Akibat Pelemahan Data Ekonomi

432

(Vibiznews – Forex) Dolar AS berakhir melemah pada akhir pekan hari Jumat karena data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan, namun menguat terhadap yen Jepang setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda mengatakan terlalu dini untuk menyatakan kemenangan terhadap inflasi.

Indeks dolar AS berakhir turun 0,29% pada 103,86.

Aktifitas Manufaktur AS merosot pada bulan Februari, dengan jumlah lapangan kerja di pabrik turun ke level terendah dalam tujuh bulan di tengah menurunnya pesanan baru. Belanja konstruksi, yang diperkirakan meningkat, juga turun di bulan Januari.

Dolar sebagian besar berada dalam kisaran yang terbatas karena para pedagang fokus pada data ekonomi untuk mencari petunjuk kapan Federal Reserve AS kemungkinan akan mulai memangkas suku bunga.

Dolar juga menurun setelah imbal hasil Treasury yang bertanggal lebih pendek pada hari Jumat turun setelah pernyataan Gubernur Fed Chris Waller mengatakan dia ingin bank sentral AS melakukan pengaturan ulang neraca terhadap obligasi Treasury jangka pendek.

Mata uang Euro naik 0,33% menjadi $1,0840.

Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa inflasi zona euro turun pada bulan lalu namun pertumbuhan harga tetap tinggi, sehingga menambah peluang bagi Bank Sentral Eropa untuk mempertahankan suku bunga pada rekor tertinggi sedikit lebih lama sebelum mulai melonggarkan kebijakan menjelang pertengahan tahun.

Mata uang zona euro telah diperdagangkan dalam kisaran $1,07 hingga $1,11 sejak November karena investor kesulitan menentukan kapan ECB dan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga.

Dolar AS menguat terhadap yen setelah Ueda dari BOJ mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa inflasi hampir mencapai target inflasi bank sentral sebesar 2% secara berkelanjutan dan menekankan perlunya meneliti lebih banyak data mengenai prospek upah.

Dolar AS naik 0,1% pada 150,126 yen.

Poundsterling naik 0,25% menjadi $1,2655.

Kepala ekonom Bank of England (BoE) Huw Pill mengatakan pada hari Jumat bahwa ia memperkirakan waktu untuk penurunan suku bunga pertama oleh bank sentral sejak pandemi virus corona masih masih jauh.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati pernyataan pejabat Fed, yang jika memberikan sinyal perlambatan penurunan suku bunga AS, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 104,17-104,45. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 103,72-103,55.