(Vibiznews – Forex) GBP/USD berada di bawah tekanan bearish yang baru selama jam perdagangan sesi AS hari Senin malam, dan turun ke arah 1.2800. Pada jam perdagangan sesi Asia hari Selasa pagi diperdagangkan di sekitar 1.2819.
Dolar AS mendapatkan keuntungan dari memburuknya sentimen di pasar yang membuat pergerakan negatip di dalam sentimen terhadap resiko sehingga membuat pasangan matauang GBP/USD tetap berada pada posisi di bawah menjelang dirilisnya data – data ekonomi dari AS dan Inggris.
Sentimen pasar yang buruk sebagaimana yang direfleksikan oleh bearish-nya pembukaan bursa saham AS, Wall Street, membantu dolar AS berhasil mempertahankan pijakannya dan membebani pasangan matauang GBP/USD. Indeks dolar AS naik 0.11% ke 102.450 pada saat berita ini dinaikkan.
Poundsterling menghadapi tekanan jual pada jam perdagangan sesi Eropa hari Senin di tengah ketidakpastian menjelang keluarnya data-data ekonomi dari AS dan Inggris.
Para investor sedang menunggu keluarnya data inflasi AS, Consumer Price Index (CPI) bulan Februari.
Investor juga akan mengamati dengan seksama data penjualan ritel dan producer price index (PPI) yang akan keluar pada hari Kamis yang akan bisa memberikan pandangan baru terhadap situasi ekonomi AS ditengah meningkatnya ekspektasi akan turunnya tingkat bunga the Fed pada bulan Juni.
Pasangan matauang GBP/USD turun menjelang keluarnya angka Employment Inggris dan Gross Domestic Products (GDP) yang akan keluar pada hari Selasa dan Rabu berurutan.
Data pasar tenaga kerja Inggris selama tiga bulan yang berakhir pada bulan Januari akan memberikan petunjuk mengenai momentum pertumbuhan pekerjaan dan upah yang selama ini menjadi penggerak utama dari tekanan inflasi yang keras kepala.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2700 dan kemudian 1.2670. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2830 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2850 dan kemudian 1.2900.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.