(Vibiznews – Forex) EUR/USD tetap tertekan di bawah 1.0800 di sekitar 1.0786 di tengah minimnya volatilitas dan tipisnya likuiditas sementara pasar umumnya libur karena hari raya Good Friday.
Menguatnya dolar AS secara luas akan bisa terus menekan pasangan matauang EUR/USD menjelang keluarnya data inflasi PCE AS dan tampilnya ketua the Fed Jerome Powell.
Federal Reserve AS (the Fed) mendasarkan keputusan kebijakan moneternya pada data makro ekonomi PCE Price Index inti yang diperkirakan akan muncul di 2.8% YoY, sesuai dengan angka bulan sebelumnya bulan Januari. Secara basis bulanan, indeks ini diperkirakan akan naik sebesar 0.3%, turun dari angka sebelumnya di 0.4%.
Menguatnya dolar AS membebani pasangan matauang EUR/USD pada paruh ke dua minggu ini. Sentimen pasar yang berhati-hati membuat dolar AS berhasil mempertahankan kekuatannya pada hari Kamis dengan turunnya indeks saham berjangka AS. Indeks dolar AS naik 0.20% ke 104.270.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, cenderung mengambil sikap dovish, memperkirakan ada tiga kali penurunan bunga oleh the Fed meskipun demikian dia menekankan perlunya bukti – bukti bahwa inflasi telah mulai mereda sebelum mengimplementasikan Tindakan apapun juga.
Sementara itu, pembuat kebijakan di European Central Bank (ECB), Francois Villeroy, mengatakan bahwa mencapai goal inflasi ECB sebesar 2% adalah mungkin, meskipun dia memperingatkan meningkatnya resiko turun apabila ECB cenderung tidak mau menurunkan tingkat bunga. Sementara anggota dewan eksekutif ECB Fabio Panetta menyatakan bahwa kondisi untuk memulai pelonggaran kebijakan moneter sudah mulai muncul.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0770 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0725 dan kemudian 1.0690. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0835 dan kemudian 1.0890.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.
Editor: Asido.