(Vibiznews – Index) – Bursa saham Jepang akhiri perdagangan hari Selasa (2/4/2024) dengan gain yang moderat setelah aksi bargain hunting terhenti.
Indeks harian Nikkei rebound dari kisaran terendah 2 pekan sedangkan Topix masih berada dalam zona merah yang menjauh dari posisi rekor tingginya.
Nikkei awal sesi rebound oleh berita Kementerian Perindustrian Jepang mengatakan bahwa mereka telah menyetujui subsidi senilai hingga JPY 590 miliar untuk pembuat chip Rapidus seiring dengan rencana Tokyo untuk membangun kembali basis manufaktur chip negara tersebut.
Kemudian terpangkas oleh anjloknya kontrak berjangka AS seiring berkembangnya spekulasi bahwa penurunan suku bunga The Fed mungkin terjadi lebih lambat dari perkiraan imbas rilis data PMI manufaktur AS semalam.
Selain itu Bank Dunia melaporkan bahwa negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik, termasuk Jepang, mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dibandingkan tingkat sebelum pandemi namun masih melampaui rata-rata global.
Indeks harian Nikkei ditutup naik 0,1% menjadi 39,838.91, namun untuk indeks Topix turun 0,25% menjadi 2.714,45.
Demikian untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2024 bergerak fluktuatif dengan penutupan yang naik 0,13% pada posisi 39920.
Secara sektoral saham mineral energi dan mineral non-energi menjadi pendorong utama penguatan, oleh lonjakan saham Tokyo Electron (3,4%), Renesas Electronics (3,1%), Toyota Industries (2,5%), Japan Tobacco (1,7%), Hitachi (1,1%), dan Tokyo Marine Hlds. (0,95%).
Saham yang membebani Nikkei adalah saham Rakuten Group’s yang anjlok 4% lebih setelah perusahaan menyelesaikan pemisahan jenis penyerapan sederhana yang diungkapkan sebelumnya yang melibatkan bisnis situs komunitas informasi ketenagakerjaan, Rakuten Min-Shu.



