Pelemahan Wall Street Meluas Karena Ragukan Turunnya Suku Bunga Fed

295
wall street

(Vibiznews – Index) – Pelemahan saham Wall Street meluas pada perdagangan yang berakhir Rabu dinihari (3/4/2024) dengan semua indeks utamanya masuk zona merah dan menjauh dari rekor penutupan tertinggi.

Indeks Dow Jones anjlok 1% menjadi 39.170,24, Nasdaq merosot 1% menjadi 16.240,45 dan S&P 500 merosot 0,7% menjadi 5.205,81.

Berlanjutnya tekanan jual di Wall Street mencerminkan ketidakpastian mengenai prospek suku bunga imbas rilis data ekonomi AS yang terakhir.

Data inflasi AS yang tinggi dikombinasikan dengan data manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan menimbulkan pertanyaan tentang apakah Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada bulan Juni.

Sentimen juga dibebani oleh tingginya imbal hasil Treasury AS, dengan imbal hasil obligasi 10-tahun yang menjadi acuan mencapai level tertinggi dalam 4 bulan.

Dari laporan ekonomi, Departemen Perdagangan laporkan pesanan pabrik melonjak sebesar 1,4 persen pada bulan Februari setelah anjlok sebesar 3,8 persen pada bulan Januari.

Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham-saham jaringan yang mengakibatkan NYE Arca Networking Index anjlok sebesar 2,7%.

Pelemahan signifikan juga terlihat pada saham-saham perumahan, dengan Indeks Sektor Perumahan Philadelphia anjlok sebesar 2,5%.

Saham maskapai penerbangan juga menunjukkan pergerakan negatif yang signifikan hari ini, menyeret NYSE Arca Airline Index turun 1,8%.

Pergerakan sebaliknya terpantau pada saham -saham energi melawan yang melawan tren penurunan di tengah kenaikan tajam harga minyak mentah.