(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS turun pada hari Jumat setelah serangan Israel terhadap Iran, juga mempertimbangkan data ekonomi terbaru dan pernyataan dari pejabat Federal Reserve.
Imbal hasil Treasury 10-tahun turun 3 basis poin menjadi 4,617%. Imbal hasil Treasury 2 tahun bergerak di 4,973% setelah turun hampir 2 basis poin.
Diberitakan Israel melakukan serangan terbatas terhadap Iran. Sebelumnya, kantor berita Fars Iran melaporkan ledakan terdengar di dekat bandara di kota Isfahan tengah, namun alasannya tidak diketahui.
Investor juga mencerna data ekonomi terkini dan pernyataan dari para pengambil kebijakan saat mereka mempertimbangkan prospek suku bunga. Pejabat Fed dalam beberapa hari dan minggu terakhir mengindikasikan bahwa suku bunga mungkin akan tetap meningkat lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Presiden Fed New York John Williams pada hari Kamis mengatakan tidak merasakan urgensi untuk menurunkan suku bunga. William juga menambahkan bahwa posisi ini terkait dengan kekuatan perekonomian.
Di tempat lain, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan penurunan suku bunga mungkin tidak akan terjadi hingga akhir tahun ini, dan bahwa ia “nyaman untuk bersabar,”
Sedangkan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari menyarankan penurunan suku bunga mungkin tidak akan dimulai hingga tahun 2025. Komentar tersebut juga sejalan dengan komentar dari pengambil kebijakan Fed lainnya, termasuk Ketua Jerome Powell.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS akan mencermati perkembangan ketegangan di Timur Tengah, jika semakin meningkat eskalasi ketegangan, akan menekan imbal hasil Treasury AS. Namun sebaliknya, jika mereda, akan menguatkan imbal hasil Treasury AS.