(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham Jepang alami koreksi moderat pada hari Rabu (1/5/2024) mengikuti aksi jual tajam di Wall Street.
Indeks harian Nikkei retreat dari ke puncak tertinggi 2 pekan oleh aksi profit taking di tengah tingginya imbal hasil obligasi AS.
Investor saham tampak berhati-hati menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Investor juga bereaksi terhadap data yang menunjukkan aktivitas manufaktur mengalami kontraksi selama 11 bulan berturut-turut di bulan April, namun menandakan mendekati stabilisasi.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 0,3% pada 38,274.05, dan untuk indeks Topix turun 0,5% menjadi 2729,40.
Demikian untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juni 2024 bergerak negatif dengan penutupan yang turun 0,68% pada posisi 38210.
Saham-saham besar yang membebani Nikkei seperti Toyota Motor (-0.9%), Tokyo Electron (-0.5%), Mitsubishi UFJ (-1%), Tokyo Electric Power (-3.9%), Fast Retailing (-0.9%) dan Industri Berat Mitsubishi (-1,8%).
Pergerakan sebaliknya terlihat pada saham Lasertec menguat 14,9% setelah melaporkan laba dan pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan.
Demikian saham West Japan Railway naik 8.6% menyusul keputusannya untuk membeli kembali 4.1% sahamnya sendiri.



