(Vibiznews – Economy) – Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah seperti yang diperkirakan pada Kamis dinihari (2/5/2024).
The Fed memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal pada 5,25 hingga 5,50 persen untuk mendukung tujuan gandanya yaitu lapangan kerja maksimum dan inflasi pada tingkat 2% dalam jangka panjang.
Federal Reserve AS beralasan kurangnya kemajuan lebih lanjut menuju sasaran inflasi 2 persen dalam beberapa bulan terakhir.
The Fed juga mengumumkan akan memperlambat laju pengetatan kuantitatifnya mulai tanggal 1 Juni.
Ketua Fed Jerome Powell sampaikan bahwa meskipun bank sentral memperhatikan risiko inflasi, tidak mungkin langkah selanjutnya adalah menaikkan suku bunga.
Mereka memerlukan keyakinan yang lebih besar agar inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju angka 2% sebelum mereka mempertimbangkan penurunan suku bunga.
Sementara itu, The Fed juga mengatakan akan terus mengurangi kepemilikannya pada surat berharga Treasury dan surat hutang lembaga serta surat berharga berbasis hipotek lembaga.
Namun The Fed mengatakan akan memperlambat laju penurunan kepemilikan sekuritasnya dengan mengurangi batas pelunasan bulanan sekuritas Treasury dari $60 miliar menjadi $25 miliar.
Batas pelunasan bulanan utang lembaga dan sekuritas berbasis hipotek lembaga akan dipertahankan sebesar $35 miliar, dan The Fed akan menginvestasikan kembali pembayaran pokok apa pun yang melebihi batas tersebut ke dalam sekuritas Treasury.
Pertemuan kebijakan moneter The Fed berikutnya dijadwalkan pada 11-12 Juni, dengan bank sentral AS tersebut kemungkinan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah lagi.
Pertemuan bulan Juni sebelumnya dipandang sebagai kemungkinan target penurunan suku bunga, namun kemungkinan tersebut telah menurun drastis menyusul data terbaru yang menunjukkan inflasi yang tidak berubah.