(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham Wall Street alami tekanan jual yang cukup signifikan hingga akhir sesi, Kamis dinihari (30/5/2024).
Semua indeks Wall Street masuk zona merah dengan Nasdaq mundur dari rekor terbarunya dan Dow Jones anjlok ke posisi terendah dalam hampir sebulan.
Indeks Dow Jones merosot 1,1% menjadi 38.441,54, S&P 500 turun 0,7% menjadi 5.266,95 dan Nasdaq turun 0,6% menjadi 16.920,58.
Pelemahan di Wall Street terjadi di tengah berlanjutnya kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah, dengan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam hampir sebulan.
Imbal hasil 10-tahun melonjak di atas 4,5% karena lelang surat utang bertenor 2-tahun dan 5-tahun menarik permintaan jauh di bawah rata-rata.
Kenaikan berkelanjutan pada imbal hasil treasury telah menambah kekhawatiran baru-baru ini mengenai prospek suku bunga menjelang data inflasi utama pada minggu ini.
Tekanan jual pada Nasdaq oleh aksi ambil untung saham-saham teknologi imbas lonjakan saham Nvidia sebelumnya.
Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham-saham energi, menyeret NYSE ARCA Oil Index dan Philadelphia Oil Service Index turun sebesar 2,2%.
Saham-saham maskapai penerbangan juga mengalami pelemahan besar pada hari itu, dengan NYSE Arca Airline Index anjlok sebesar 2% ke level penutupan terendah dalam hampir 4 bulan.
Saham America Airlines memimpin penurunan sektor ini, anjlok sebesar 13,5% setelah maskapai tersebut menurunkan panduan pendapatan kuartal kedua.
Saham-saham emas juga mengalami pelemahan yang signifikan di tengah penurunan harga logam mulia, khususnya saham-saham baja, semikonduktor dan telekomunikasi yang melemah.