Jatuhnya Harga Saham Wall Street Berlanjut Karena Prospek Suku Bunga Fed

463
wall street

(Vibiznews – Index) – Jatuhnya harga saham di bursa AS terus berlanjut hingga perdagangan yang berakhir hari Jumat (31/5/2024), dibebani oleh kekhawatiran terhadap prospek suku bunga Fed jelang data inflasi Jumat malam.

Nasdaq dan S&P500 anjlok ke terendah 2 pekan lebih sedangkan Dow Jones anjlok ke terendah dalam 1 bulan dengan merosot 0,9% menjadi 38.11,48, Nasdaq merosot 1,1% menjadi 16.737,08 dan S&P 500 turun 0,6% menjadi 5.235,48.

Pelemahan Dow Jones disumbang paling banyak oleh anjloknya saham Salesforce hingga 19,7% setelah melaporkan pendapatan fiskal kuartal pertama yang lebih lemah dari perkiraan .

Dari laporan ekonomi, klaim pengangguran AS sedikit lebih tinggi pada pekan yang berakhir pada tanggal 25 Mei. Klaim naik menjadi 219.000, meningkat 3.000 dari minggu sebelumnya sebesar 216.000.

Sementara itu, PDB AS untuk proyeksi kedua dilaporkan naik 1,3% pada kuartal pertama dibandingkan dengan kenaikan 1,6% yang dilaporkan sebelumnya.

Kemudian National Association of Realtors melaporkan data penurunan tajam penjualan rumah tertunda di AS pada bulan April.

Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham perangkat lunak dengan penurunan 4,8% pada Dow Jones U.S. Software Index.

Namun pergerakan sebaliknya terjadi pada saham-saham telekomunikasi yang mengangkat NYSE Arca North American Telecom Index melonjak 2,9%.

Penguatan yang signifikan juga terlihat pada saham-saham perumahan, sebagaimana tercermin dari kenaikan 2% pada Indeks Sektor Perumahan Philadelphia.

Saham-saham emas juga menunjukkan kinerja yang kuat dengan NYSE Arca Gold Bugs Index naik sebesar 1,6%.