Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (31 Mei 2024); Rupiah Menguat

1107

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 27-31 Mei 2024

Pada akhir hari Kamis, 30 Mei 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.255 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,95%.
  3. DXY[1] menguat ke level 104,72.
  4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,546%.

Keterangan:
[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 31 Mei 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.250 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,90%.

Aliran Modal Asing (Minggu V Mei 2024)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 30 Mei 2024 sebesar 71,77 bps, naik terbatas dibandingkan 24 Mei 2024 sebesar 71,44 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 27 – 30 Mei 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,75 triliun. Terdiri dari beli neto Rp3,31 triliun di pasar SBN, beli neto Rp6,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Dan jual neto Rp4,75 triliun di pasar saham.
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 Mei 2024 tercatat beli neto sebesar 42,72 triliun. Nonresiden tercatat jual neto Rp34,72 triliun di pasar SBN, jual neto Rp4,26 triliun di pasar saham. Dan beli neto Rp86,07 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 16.250 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.252 dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.245.

Menguatnya rupiah terjadi sementara mayoritas mata uang Asia melemah di hadapan greenback. Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah hasil pertumbuhan ekonomi AS tercatat lebih rendah dibandingkan ekspektasi pelaku pasar.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 104,84. Ini dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 104,72.

Belinda Kosasih/ VBN/ Managing Partner Vibiz Consulting