(Vibiznews – Forex) Dolar AS bergerak stabil pada hari Senin karena euro mendekati level terendah dalam lebih dari satu bulan di tengah berlanjutnya gejolak politik di Eropa.
Terpantau indeks dolar AS naik tipis 0,03% pada 105,54, setelah menyentuh level tertinggi sejak 2 Mei di 105,80 pada hari Jumat.
Mata uang euro juga naik tipis 0,06% di $1,0711, sedikit meningkat setelah jatuh ke level terendah sejak 1 Mei di $1,06678 pada hari Jumat. Mata uang ini juga mencatat penurunan mingguan terbesar sejak April sebesar 0,88% pada minggu lalu.
Investor mempertimbangkan risiko krisis anggaran di jantung kawasan euro, ketika partai-partai sayap kanan dan kiri mendapatkan momentum menjelang pemilihan parlemen yang mengejutkan di Perancis, sehingga memberikan tekanan kepada pemerintahan sentris Presiden Emmanuel Macron.
Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada hari Minggu bahwa itu adalah prediksi yang masuk akal bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sekali tahun ini, menunggu hingga bulan Desember untuk melakukannya.
The Fed menerbitkan proyeksi terbaru pada minggu lalu yang menunjukkan perkiraan median dari 19 gubernur bank sentral AS adalah penurunan suku bunga tunggal pada tahun ini.
Minggu ini tidak banyak data ekonomi utama AS yang membantu memperjelas prospek The Fed, meskipun penjualan ritel AS pada hari Selasa dan PMI awal pada hari Jumat mungkin memberikan petunjuk mengenai konsumsi dan kekuatan ekonomi.
Poundsterling turun 0,12% di $1,2671. Tekanan inflasi di Inggris tampaknya masih terlalu panas bagi Bank of England untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan tanggal 20 Juni. Jajak pendapat Reuters yang diterbitkan pekan lalu menunjukkan 63 dari 65 ekonom memperkirakan pemotongan suku bunga pertama baru akan dilakukan pada 1 Agustus.
Yen tetap berada di dekat level terendah dalam 34 tahun terhadap dolar setelah Bank of Japan pada hari Jumat mendorong pemotongan jumlah pembelian obligasi dan rincian rencana pengurangan pada pertemuan kebijakan bulan Juli.
Namun Gubernur Kazuo Ueda mengatakan, dia tidak mengesampingkan kenaikan suku bunga pada bulan Juli karena pelemahan yen mendorong kenaikan biaya impor.
Yen melemah 0,15% terhadap dolar AS di 157,64, setelah tergelincir ke 158,26 setelah keputusan hari Jumat, terendah sejak 29 April.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak stabil terdukung komentar hawkish pejabat Fed Kashkari, kenaikan imbal hasil Treasury AS dan gejolak politik di Perancis yang dapat menekan Euro, juga pelemahan mata uang Poundsterling. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 105,63-105,71. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 105,47-105,39.