Pinjaman Daerah PT SMI Jadi Solusi Penataan Kembali RSUD Bangli

132
Pinjaman Daerah PT SMI Jadi Solusi Penataan Kembali RSUD Bangli
Sumber: Kemenkeu

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Dalam kondisi ekonomi terpuruk saat pandemi Covid-19 melanda, maka pemerintah mengantisipasi dengan instrument fiskal untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Instrumen fiskal adalah alat-alat kebijakan yang digunakan oleh pemerintah untuk mengatur perekonomian suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan. Salah satu instrument fiskal yang digunakan pemerintah adalah Kebijakan Pengeluaran Publik.

Melalui kebijakan ini, Pemerintah dapat mengatur tingkat pengeluaran untuk proyek-proyek infrastruktur, layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Serta program-program sosial lainnya.

Pengeluaran ini bisa membantu merangsang pertumbuhan ekonomi atau mengurangi ketimpangan sosial. Inilah peranan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) hadir sebagai special mission vehicle dengan tugas tambahan untuk menyalurkan pinjaman kepada pemerintah daerah.

Intinya itu jadi alat fiskal untuk mendorong kebijakan pemerintah. Fiskal kan untuk counter cyclical. Jadi pada saat ekonomi terpuruk, ya justru spending diperkuat.

Dan, pinjaman daerah itu bisa jadi instrumen fiskal pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi,” ujar Edwin Syahruzad, Direktur Utama PT SMI.

Salah satu peran PT SMI yang penting adalah mengucurkan pinjaman sebesar 75 miliar rupiah kepada Pemerintah Kabupaten Bangli. Yaitu untuk pembangunan gedung RSUD Bangli. Pinjaman ini dikucurkan pada kuartal ketiga 2021, dan diproyeksikan lunas selama 8 tahun.

Dana ini digunakan untuk proyek pembangunan dua gedung utama RSUD yang digunakan untuk berbagai layanan kesehatan. Dimulai dari poliklinik, laboratorium, instalasi gawat darurat, instalasi rawat intensif, serta sejumlah layanan lainnya. Proyek ini tuntas dikerjakan pada Desember 2022.

Hal ini dilakukan mengingat di Kabupaten Bangli dengan total 260 ribu penduduk memiliki jumlah rumah sakit paling sedikit. Jika dibandingkan kabupaten lain di Bali.

Tercatat, di kabupaten ini hanya terdapat 3 rumah sakit yang meliputi satu rumah sakit jiwa, satu rumah sakit swasta. Dan satu lagi rumah sakit pemerintah yaitu RSUD Bangli.

Berdasarkan informasi dari I Dewa Gede Oka Darsana, Direktur RSUD Bangli, rumah sakit milik pemerintah ini sebelum tahun 2019 memprihatinkan. Dengan keterbatasan sarana dan prasarananya.

Perbaikan fasilitas kesehatan dianggap perlu segera dilakukan, sejalan dengan program pembangunan lainnya di wilayah Bangli. Sayangnya, pandemi Covid-19 melanda.

“Pandemi ini sangat mengguncang perekonomian masyarakat dan juga tentunya menyebabkan dampak juga bagi program-program dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli. Terutama di pembangunan bidang kesehatan,” ujar Oka.

Pembangunan gedung dan penambahan fasilitas ini berdampak signifikan pada pelayanan kesehatan di Bangli.

Oka mengatakan bahwa kunjungan ke RSUD Bangli meningkat signifikan sejak Januari 2023.
“Bahkan kunjungan kami di poliklinik lebih dari 100% peningkatannya.
Dari mana itu? Itu adalah dari masyarakat kami yang dulunya berobat ke rumah sakit daerah kabupaten lain,” ujarnya menambahkan.

Di luar aspek kesehatan, pembangunan gedung RSUD ini juga turut mendorong geliat perekonomian sekitar rumah sakit. Karena, area sekitar rumah sakit yang dulu relatif tidak terjamah, kini mulai diramaikan oleh keberadaan warung-warung yang melayani karyawan dan kerabat pasien.

Selain melalui pinjaman daerah, PT SMI juga mengucurkan sejumlah dana kepada RSUD Bangli sebagai bagian dari tanggung jawab sosial. Dana ini digunakan untuk penataan area parkir dan pembangunan kantin.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting