(Vibiznews – Forex) Dolar AS menguat pada hari Rabu di sesi perdagangan Eropa terbantu pernyataan hawkish pejabat Fed dan pelemahan mata uang saingan dolar seperti Yen dan Euro.
Terpantau indeks dolar AS bergerak naik 0,11% pada $105,79.
Gubernur Fed Michelle Bowman pada hari Selasa mengatakan bank sentral tidak siap untuk menurunkan suku bunga, dan mengatakan bahwa hal ini hanya akan pantas ketika data menunjukkan bahwa inflasi terus menurun menuju target 2% The Fed.
Sementara itu, Gubernur Fed Lisa Cook pada hari Selasa mengatakan dia hanya memperkirakan sedikit perubahan pada tingkat inflasi tahun ini, namun melihat inflasi “melambat lebih tajam” tahun depan.
Euro terpantau turun 0,16% pada $1,0697 di perdagangan Eropa seiring melemahnya data Gfk Consumer Confidence Juli Jerman.
Mata uang Yen juga melemah 0,18% pada 159,98. Pada level tersebut membuat pasar waspada karena level tersebut hanya sedikit dibandingkan dengan kemungkinan pihak berwenang Jepang akan mengambil tindakan untuk membeli yen pada bulan April.
Poundsterling turun 0,14% pada $1.2668.
Lonjakan inflasi Kanada yang mengejutkan yang muncul dalam data yang dirilis pada hari Selasa juga memberikan kegelisahan pada perdagangan valuta asing yang tenang, sehingga membuat dolar Kanada terpuruk sempat melonjak ke level tertinggi tiga minggu. Dolar Kanada turun tipis 0,08% pada 0.7316.
Pasar memperkirakan bahwa data AS pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan tahunan dalam indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti yang disukai Federal Reserve melambat menjadi 2,6% pada bulan Mei, terendah dalam lebih dari tiga tahun dan membuka jalan bagi penurunan suku bunga.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak naik terpicu komentar hawkish pejabat Fed. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $105,89-$106,00. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $105,64-$105,50.
