SBR013 Terjual Rp 9,06 Triliun, Minat Masyarakat Cukup Tinggi

162
SBR013 Terjual Rp 9,06 Triliun, Minat Masyarakat Cukup Tinggi
Sumber: Kemenkeu

 

(Vibiznews – Bonds & Mutual Fund) – Minat masyarakat berinvestasi pada Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR 013 cukup tinggi. Hal ini wajar saja, karena kupon SBR 013 dinilai lumayan besar.

Berdasarkan data Bibit, Jumat (21/6) pukul 18.00 WIB, SBR 013 sudah terjual sekitar Rp 9,06 triliun. Ini artinya realisasi penjualan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel tersebut telah mencapai sekitar 60% dari target penjualan Rp 15 triliun.

Berdasarkan rincian data, SBN Ritel tenor pendek masih jadi favorit investor.
SBR 013 tenor 2 tahun (SBR 013 T2) terjual sekitar Rp 6,80 triliun dari kuota Rp 9 triliun. Sedangkan SBR 013 tenor 4 tahun (SBR 013 T4) terjual sekitar Rp 2,26 triliun dari kuota Rp 6 triliun.

Menurut William, PR and Corporate Secretary Lead Bibit.id, minat investor terpantau tinggi untuk membeli SBR 013.

Penjualan SBN Ritel tenor pendek masih jadi favorit investor termasuk pembelian melalui aplikasi ataupun website Bibit.

Berdasarkan data riset, investor lebih menyukai produk investasi untuk jangka yang lebih pendek. Hal ini karena imbal hasil yang tidak berbeda jauh dengan tenor 4 tahun

Menurut Analis Vibiz Research Center, SBR 013 menjadi pilihan investor utama karena memiliki kupon floating with floor. Atau mengambang dengan tingkat kupon minimal. Fitur kupon ini sangat diminati investor di tengah tren kenaikan suku bunga seperti sekarang.

Sebagai informasi, kupon floating with floor artinya kupon memiliki potensi kenaikan saat suku bunga acuan naik. Namun imbal hasilnya tidak akan turun dari imbal hasil minimalnya, ketika suku bunga acuan bergerak turun.

Hal ini tentunya menguntungkan bagi investor sehingga produk ini diminati di tengah tren kenaikan suku bunga seperti saat ini.

Demikian juga SBN ritel masih lebih atraktif daripada instrumen sejenis seperti deposito karena tingkat pajak obligasi hanya di angka 10%. Pajak ini lebih kecil jika dibandingkan dengan deposito yang dikenakan pajak 20%.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting