Dolar AS Selasa Bergerak Naik Seiring Pelemahan Euro, Poundsterling dan Yen

156

(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS bergerak naik pada hari Selasa menjelang pidato dari ketua The Fed Jerome Powell. Indeks dolar AS juga menguat seiring melemahnya mata uang saingannya seperti Euro, Poundsterling dan Yen.

Terpantau indeks dolar AS bergerak naik 0,10% pada 105,95.

Euro bergerak lemah dengan data inflasi di kawasan Euro bulan Juni melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Tingkat inflasi tahunan di Kawasan Euro turun menjadi 2,5% pada bulan Juni 2024 setelah sempat meningkat menjadi 2,6% pada bulan Mei, dan sesuai dengan perkiraan pasar.
Terpantau pasangan mata uang EURUSD bergerak turun 0,20% pada 1.07189.

Sementara itu, Poundsterling mendekati titik terendah dalam hampir dua bulan terhadap dolar yang kuat pada hari Selasa, karena mata uang AS mendapat dorongan dari kenaikan imbal hasil Treasury semalam.
Terpantau pasangan mata uang GBPUSD bergerak turun 0,04% pada 1.26448.

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada hari Senin mengatakan bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, yang memberikan dorongan euro terhadap pound sehari sebelumnya, namun tidak berbuat banyak untuk mengangkat mata uang tunggal Eropa pada hari Selasa.

Pemungutan suara putaran pertama dalam pemilu Perancis pada akhir pekan menghasilkan Partai sayap kanan National Rally (RN) yang memperoleh suara terbanyak, namun kurang dari perkiraan awal banyak pihak, yang mendukung euro.

Pasar saat ini memperkirakan prospek penurunan suku bunga ECB setidaknya sekali lagi pada tahun ini, namun peluang penurunan suku bunga kedua telah sedikit memudar.

Sementara itu, Inggris akan mengadakan pemungutan suara pada hari Kamis. Partai Buruh yang beroposisi diperkirakan akan menang, mengakhiri 14 tahun pemerintahan Konservatif. Diperkirakan pemerintahan baru akan memiliki sedikit ruang untuk meningkatkan pengeluaran, sehingga berpotensi menghilangkan katalis pelemahan sterling dan menjaga volatilitas tetap terkendali.

Mata uang Yen bergerak turun pada hari Selasa.
Terpantau pasangan mata uang USDJPY bergerak naik 0,10% pada 161,62.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati pernyataan ketua The Fed, yang jika memberikan sinyal hawkish bagi suku bunga AS, akan menguatkan dolar AS. Namun jika data JOLTs Job Openings Mei AS terealisir turun, akan memunculkan ekspektasi penurunan pasar tenaga kerja dan memicu sentimen penurunan suku bunga AS, dan dapat menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 106,08-106,17. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 105,86-105,73.