Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (19 Juli 2024); Rupiah Melemah

1069

 

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 15 – 19 Juli 2024

Pada akhir hari Kamis, 18 Juli 2024
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.150 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,92%.
3. DXY[1] menguat ke level 104,17.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,202%.

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 19 Juli 2024
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.180 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun stabil di 6,92%.

Aliran Modal Asing (Minggu III Juli 2024)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 18 Juli 2024 sebesar 74,04 bps, naik dibandingkan 12 Juli 2024 sebesar 69,58 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 15 – 18 Juli 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp0,69 triliun. Terdiri dari beli neto Rp0,67 triliun di Saham dan beli neto Rp0,40 triliun di SRBI. Serta jual neto Rp0,38 triliun di SBN.

3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 18 Juli 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp31,10 triliun di pasar SBN. Lalu jual neto Rp2,98 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp162,15 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.192 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.224, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.201.

Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Eropa naik setelah menguat. Dollar rebound dari tekanan sebelumnya yang dipicu oleh estimasi kuat investor bahwa the Fed akan memangkas suku bunganya September ini.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 104,34. Angka ini naik dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 104,17.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting